Seram, Dokter Ahli Sebut Operasi Marquez Gagal

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez
Sumber :
  • twitter.com/HRC_MotoGP

VIVA – Pembalap Honda, Marc Marquez, masih belum menunjukkan tanda-tanda kembali ke lintasan. Padahal, akhir pekan ini kejuaraan balap motor kelas tertinggi ini sudah memasuki seri keenam.

Repsol Honda Belum Tentu Tancap Gas di Awal Musim MotoGP 2024

Diketahui, pembalap asal Spanyol itu sudah absen sejak seri kedua. Marquez terpaksa menepi akibat mengalami kecelakaan hebat di MotoGP Spanyol sebagai seri pertama.

Memang, Marquez sebelumnya sempat menjalani sesi latihan bebas dan kualifikasi di MotoGP Andalusia. Tapi, pada akhirnya, tim Repsol Honda memutuskan The Baby Alien tak ikut membalap.

Pengakuan Casey Stoner Tinggalkan Honda, Cemburu ke Marc Marquez

Keputusan Marquez untuk mengaspal di Andalusia sebenarnya sangat riskan. Sebab, itu hanya berselang tiga hari dari operasi lengan pertamanya usai kecelakaan.

Baca juga: Duh, Aksi Konyol 2 Pembalap Superbike Adu Bacot Sambil Pacu Motor

Kata Marc Marquez Paling Enak di Honda, Sedikit Tekanan tapi Banyak Uang

Dengan kondisi lengan yang belum pulih betul, Marquez memaksakan untuk turun. Akibatnya, disinyalir ada kerusakan yang lebih parah yang membuatnya kini harus absen lebih lama.

Setidaknya, itulah yang diyakini oleh Ahli fisioterapi dan osteopati asal Spanyol, Ruben Garcia Ruiz. Dia menilai ada yang salah dari proses pemulihan pembalap asal Spanyol itu.

"Operasi pertama berjalan sukses bahkan jika melihatnya seperti memiliki lengan terminator, melakukan push up tiga hari usai operasi membuat siapa pun terkejut," kata Ruiz dikutip Tuttomotoriweb.

"Sudah seharusnya Atlet profesional berjuang untuk pulih secepatnya. Tapi, kami melihat yang Marquez lakukan tidak manusiawi," lanjutnya.

Lebih jauh, Ruiz menduga, operasi kedua Marquez berakhir gagal sehingga pemulihannya bakal berlangsung lebih lama. Itulah mengapa hingga saat ini belum ada tanda-tanda Marquez bakal kembali mengaspal.

“Kami melihat foto Marquez dengan gips yang menutupi lengan kanannya hingga jari tangannya. Foto itu memberi tahu kita banyak hal: jika operasi ulang itu normal, plester itu tidak harus (turun) sampai sejauh itu, paling banyak sampai ke siku atau sedikit lebih rendah,” terang dia.

“Saya memiliki hipotesis yang lebih berisiko: operasi kedua mungkin tidak berjalan sebaik yang diinginkan. Yang benar adalah bahwa semua tekanan yang dialami tulang tidak membuatnya mudah untuk memposisikan ulang segala sesuatu dalam kondisi yang benar,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya