-
VIVA – Tak bisa dipungkiri, 2020 merupakan tahun yang kelabu bagi masyarakat dunia saat ini. Seluruh sektor terkena dampak negatif akibat dari pandemi virus corona COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
Salah satu yang turut merasakan imbasnya adalah sektor olahraga, beberapa di antaranya adalah MotoGP dan Formula One (F1). Meski pada akhirnya tetap berjalan, tapi kedua kejuaraan dunia tersebut harus melakukan sejumlah penyesuaian.
Dimulai dari MotoGP. Kejuaraan dunia balap motor paling bergengsi ini sejatinya dimulai pada Maret 2020 silam. Namun, tanggal dimulainya MotoGP bertepatan dengan merebaknya COVID-19 di berbagai belahan dunia sehingga negara-negara yang terdampak melakukan lockdown.
Photo :- twitter.com/MotoGP
Sontak saja, kondisi ini membuat seluruh rangkaian musim berantakan. Dorna dan FIM langsung menjadwalkan ulang seluruh seri di musim ini.
Berharap pandemi cepat mereda, yang terjadi justru sebaliknya. Jumlah negara penderita makin banyak sehingga akses menuju ke negara tuan rumah semakin terbatas.
Sejumlah penyesuaian pun terpaksa dilakukan. Ada yang serinya dibatalkan dan ada pula yang tanggalnya digeser.
Dorna akhirnya sepakat memulai balapan pada Juli 2020 dengan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez menjadi seri pembuka. Satu sirkuit dirancang melakukan dua seri dengan balapan terpusat di kawasan Eropa untuk menjaga kesehatan para pembalapnya.
Dari 21 seri yang direncanakan di awal, terpaksa dipangkas menjadi 14 seri dan cuma dihelat di enam negara, yakni Spanyol, Republik Ceko, Austria, Italia, Prancis, dan Portugal. Sementara, seluruh balapan di luar Eropa terpaksa dibatalkan.
Runtuhnya Dominasi Marc Marquez
Turbulensi MotoGP musim 2020 tak berhenti begitu saja ketika musim berjalan. Justru, drama baru dimulai sejak seri pertama.
Bagaimana tidak, sang juara bertahan, Marc Marquez, mengalami kecelakaan hebat yang membuat tangan kanannya patah. Dia pun gagal mengakhiri balapan dan seri pembuka ini dimenangkan Fabio Quartararo.
Manajer Repsol Honda, Alberto Puig kemudian memberi keterangan. Menurut dia, yang bermasalah setelah Marquez mengalami kecelakaan adalah bagian lengan.
Photo :- twitter.com/MotoGP
"Marc mendapatkan benturan keras pada lengan atas tangannya. Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan dengan X-Ray," ujar Puig, dikutip dari Twitter resmi Repsol Honda.
Akibat kecelakaan ini, tulang humerus Marquez patah sebagian. Ada retakan pula di tangan kanannya.
Hasil pemeriksaan juga menunjukkan, ada indikasi Marquez mengalami kelumpuhan sementara di sebagian sarafnya, dan membuatnya harus naik meja operasi. Kemungkinan, dilansir Crash, dia akan dioperasi pada Selasa 21 Juli 2020.
"Senin 20 Juli 2020, Marquez dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Dexeus, Barcelona, untuk menjalani operasi. Belum diketahui, berapa lama dia harus melakoni masa pemulihan," begitu pernyataan resmi tim Honda.
Insiden ini merupakan pukulan telak bagi Repsol Honda yang memang mengandalkan Marquez untuk menjuarai MotoGP. Di sisi lain, muncul harapan baru di mana Quartararo digadang memutus dominasi Marquez.
Photo :- Instagram/@petronasmotorsports
Keyakinan itu pun makin menguat ketika pembalap asal Prancis kembali keluar sebagai juara di seri kedua. Membuatnya berada di puncak klasemen sementara.
Namun, mulai seri ketiga, performa Quartararo mendadak menurun drastis. Di sinilah pembalap lain mulai bermunculan untuk menunjukkan kemampuannya.
Pembalap macam Franco Morbidelli, Miguel Oliveira, Andrea Dovizioso, Maverick Vinales, Danilo Petrucci, Alex Rins, Joan Mir, dan pembalap debutan Brad Binder bergantian merebut podium juara. Tercatat, musim ini terdapat sembilan pembalap berbeda yang menjadi juara, menyamai musim 2016.
Berbicara MotoGP, kita tak boleh melupakan Valentino Rossi. Meski usianya paling senior di antara yang lain, tapi magnet The Doctor tetap paling kuat.
Namun, tak bisa dipungkiri jika kemampuannya sudah tak sehebat dulu. Sepanjang musim 2020, dia cuma sekali merasakan podium dan finis di peringkat 15.
Kembali ke Marquez, kecelakaan parah yang dialaminya memaksanya absen dalam waktu yang lama. Dia sempat menjalani dua kali operasi dan diperkirakan bisa pulih sebelum musim berakhir. Tapi, pada kenyataannya, Marquez harus menepi hingga musim ini berakhir dan malah naik meja operasi untuk kali ketiga yang membuatnya berpotensi absen hingga awal musim depan.
Photo :- twitter.com/marcmarquez93
Di tengah keterpurukan Marc Marquez, sejumlah pembalap pun mencuat untuk menggantikan posisinya sebagai juara dunia. Awalnya, Quartararo bersaing dengan Morbidelli dan Dovizioso. Namun, mulai paruh musim kedua, performa dua pembalap Suzuki, Alex Rins dan Joan Mir, perlahan menanjak.