Kesaktian Pawang Hujan di MotoGP Indonesia, Mitos atau Fakta?

Api yang disebut sebagai bagian dari proses mengusir hujan.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar (Mataram)

VIVA – Baru-baru ini profesi pawang hujan sedang banyak dibicarakan oleh publik lantaran gelaran MotoGP Indonesia yang menggunakan pawang hujan tersebut. Indonesia sendiri disebut menjadi satu-satunya negara yang menggunakan pawang hujan untuk gelaran MotoGP. Pawang hujan yang ikonik di MotoGP yakni Rara pun menjadi mendunia. 

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

Pawang hujan digunakan dalam MotoGP Indonesia untuk mengendalikan cuaca agar saat balap motor dilaksanakan tidak turun hujan yang dimana bisa menghambat jalannya balapan. Lantas, percayakah kamu dengan pawang hujan tersebut? Apakah pawang hujan memang bisa mengendalikan cuaca? Menghimpun dai berbagai sumber, berikut akan kita bahas mengenai pawang hujan sebagai mitos atau fakta. 

Pawang hujan

BMKG: Potensi Hujan Badai Disertai Petir di DKI Jakarta

Pawang hujan memang bisa disebut sebagai sebuah profesi namun tidak ada tempat para pawang hujan ini menimba ilmu dalam lembaga pendidikan tertentu. Biasanya mereka mendapatkan ilmu supranatural tersebut sendiri dengan melakukan semedi atau ‘tirakat’ yakni seperti melakukan puasa khusus dan hal-hal lainnya sebagai ritual khusus yang dilakukan. 

Pawang Hujan di MotoGP

Photo :
  • Tangkapan layar
Sulsel Terdampak Cuaca Ekstrem dan Waspada Bencana Hidrometeorologi, Menurut BMKG

Dalam menjalankan tugasnya, pawang hujan sendiri tidak menghentikan hujan, melainkan hanya memindahkan atau menggeser hujan yang akan turun di lokasi yang akan digelar suatu acara atau upacara adat tertentu agar berpindah ke lokasi lain. Pawang hujan diketahui menggeser hujan dengan meminta bantuan atau bekerjasama dengan ‘khodam’, makhluk ghaib yang tinggal di barang pusaka. Itulah yang nantinya akan menjadi partner pawang hujan untuk membantu memindahkan hujan agar tidak turun. 

Kepercayaan etnis Jawa

Sebagian besar masyarakat Indonesia memang masih memiliki kepercayaan terhadap mitos-mitos yang berkaitan dengan alam semesta, misalnya mitos kesaktian yang dimiliki oleh seseorang atau mahkluk halus. Mitos-mitos tersebut kebanyakan masih dipercayai khususnya oleh etnis Jawa dalam tradisi dan budaya mereka. 

Pawang hujan biasanya dibutuhkan pada saat suatu acara atau upacara adat tertentu yang berlangsung agar tidak turun hujan. Dalam hal ini pawang hujan berguna untuk mengendalikannya dengan mencegah turunnya hujan.

Menggunakan pawang hujan menurut Islam

Dalam agama Islam sendiri menggunakan pawang hujan tidak dibenarkan, seperti yang dikatakan oleh KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang mengatakan bahwa hal tersebut haram dilakukan. 

“Pawang itu kan dukun ya, pakai komat-kamit ngusir mendung. Tidak dibenarkan ya, kalau sudah berurusan dengan dukun tidak akan ridha,” jelas Buya Yahya dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV yang dikutip Viva pada Senin, 21 Maret 2022. 

Itulah sedikit penjelasan mengenai pawang hujan yang terdapat di Indonesia. Sebagian masyarakat mungkin memang mempercayainya, namun sebagian masyarakat lainnya tidak. Percaya tidak percaya, pawang hujan sendiri memang ada. Tinggal kita mengikuti kepercayaan kita masing-masing dalam mempercayainya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya