- PBSI
VIVA – Keberhasilan tim putra bulutangkis Indonesia menembus babak semifinal Badminton Asia Team Championships 2018, menuai pujian dan sorotan. Sukses menyingkirkan tim kuat, Jepang dengan skor telak 3-0 di perempat final jadi torehan apik skuat Arjuna Cipayung.
Meskipun tak menurunkan duet ganda putra terbaik, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, namun situasi itu dapat dituntaskan dengan baik. Kombinasi Kevin dan Mohammad Ahsan ternyata juga berbahaya.
Marcus yang mengalami cedera otot perut, mengharuskan tim menyusun padanan anyar pada partai ganda pertama. “Kondisi Marcus masih belum pulih, tapi dibilang cedera berat sekali juga tidak. Kami hanya tidak mau mengambil risiko,” ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
Menghadapi duo terkuat armada Nippon, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Kevin/Ahsan mampu menang straight game, 21-17 dan 21-15.
“Inilah satu kelebihan ganda putra kita. Walaupun pasangan diacak, tapi tidak merasa asing karena sering latihan bersama. Di kejuaraan nasional juga berpasangan, jadi pada saat event-event penting seperti ini, menguntungkan buat kami. Sehingga kalau ada salah satu yang kurang fit, kami tidak terlalu khawatir,” tambah Susy dalam rilis resminya.
“Kami tidak memprediksi menang langsung 3-0, kalau pun menang mungkin 3-1. Lawan Jepang itu tidak mudah, para pemainnya ulet, ngotot. Saya lihat sekarang tunggal putra kita mulai mantap dan bisa diandalkan. Sebelumnya ganda lebih diandalkan, tetapi sekarang imbang lah, tunggal putra juga mau menyumbangkan angka,” jelas Susy.
Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur
Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.
