Antusiasme Publik Mataram Sambut Laga Bintang Bulutangkis

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ajang Djarum Badminton All Star 2018.
Sumber :
  • VIVA/Muchamad Syuhada

VIVA – Publik Mataram menyambut hangat ajang Djarum Badminton All Star 2018. Bertempat di GOR Turide, Sabtu, 10 Februari 2018, pebulutangkis papan atas dan para legenda seperti Tontowi Ahmad, Meiliana Jauhari, Sigit Budiarto dan lain-lain turun dalam laga eksebisi yang berlangsung seru.

Perjalanan Asmara Jonathan Christie dan Shanju eks JKT48, Berawal dari Teman Gereja

Ada lima laga eksebisi yang dimainkan. Meski berlangsung sangat santai dan penuh dengan canda, aksi-aksi para pesohor bulutangkis Indonesia tersebut tetap mampu menghibur penonton yang hadir.

Salah satu laga menarik, yakni pasangan bapak-anak Tri Kusharjanto/Rehan Naufal Kusharjanto yang berhadapan dengan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto. Partai ganda putra tersebut membuka rangkaian pertandingan.

Legenda Bulutangkis Tontowi Ahmad Meriahkan Turnamen Usia Muda di AEON Mall

"Berpasangan dengan bapak sendiri itu selalu seru. Sebenarnya saya sering berlatih atau bertanding dengan bapak di acara seperti Djarum Badminton All Stars. Ini jadi kesempatan buat ngeluarin trik-trik yang belum tentu saya bisa lakukan di pertandingan lain," jelas Rehan.

Selain laga eksebisi, sebelumnya juga digelar coaching clinic untuk pelatih serta pemain, khususnya yang masih sangat belia. Ganda campuran peraih emas Olimpiade, Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir, turun langsung memberikan pelatihan kepada bocah-bocah asal Mataram tersebut dan keduanya mengaku senang melihat semangat dari para calon atlet itu.

Pensiun, BNI Beri Bantuan Atlet Muda Penerus Greysia Polii

"Dari dua hari terakhir, saya melihat beberapa pemain-pemain muda yang memiliki potensi bermain bulutangkis untuk dikembangkan lebih lanjut. Sudah ada yang kelihatan, tinggal diasah saja terus," jelas Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Butet.

Hal senada juga dilontarkan tandem Butet, Tontowi Ahmad alias Owi, yang mencontohkan dirinya telah memantapkan diri menjadi atlet bulutangkis nasional sejak usia 10 tahun.

"Yang paling mendasar adalah memberanikan mental, dan tentunya dukungan dari orangtua yang saya yakini akan mendorong sang anak untuk bisa lebih maju dalam bulutangkis," jelas Owi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya