- badmintonindonesia.org
VIVA – Kesuksesan telah diraih oleh ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Berbagai gelar sudah diraih, termasuk meraih emas di pentas Olimpiade 2016 silam.
Mengulas kembali perjalanan kariernya, pasangan yang biasa disapa Owi/Butet tersebut menceritakan kesusahan di masa lalu. Mereka juga membandingkan hal tersebut dengan para calon atlet di masa sekarang.
Keduanya terang-terangan mengaku kalau dulu pernah bermain di turnamen yang berhadiah 'recehan'. Namun itu semua dijalani dengan penuh keseriusan.
Berbeda dengan di masa sekarang, dimana sudah banyak turnamen besar serta berhadiah melimpah yang bisa diikuti oleh atlet pemula guna mengasah bakat mereka.
"Jauh perbedaan antara atlet sekarang dengan dulu. Saya dari awal hanya kebanyakan sparing dengan bapak, kejuaraan juga jarang. Kalau sekarang enak, karena sudah banyak, hadiah juga besar," kata Owi.
"2001 saja saya juara kelas taruna hanya dikasih Rp750.000," ungkap pria 30 tahun tersebut beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan oleh Butet. Wanita asal Manado tersebut bahkan mengaku sempat tampil di ajang dengan hadiah Rp150.000.
"Iya benar, dulu saya saat sekitar 1998 hingga 2000-an, pernah bermain dan hadiahnya cuma Rp150.000. Beda kalau sekarang sudah belasan atau puluhan juta hadiahnya," cerita Butet.