Alasan di Balik Bongkar Pasang Ganda Putri Indonesia

Ganda Putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Sumber :
  • Dokumen PBSI

VIVA – Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian terus mencari ramuan terbaik. Setelah menemukan kombinasi senior-junior Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang penampilannya kian membaik, Eng masih mencari satu hingga dua kombinasi lagi demi mengokohkan skuat ke Piala Uber 2018 dan Asian Games 2018.

Jadwal dan Siaran Langsung Tim Bulutangkis Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2024

Pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Yulfira Barkah terpaksa dipisah oleh Eng Hian. Begitu pula Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Nitya kini diduetkan dengan Ketut. Sedangkan Anggia bersama Meirisa Cindy Sahputri. Sementara Yulfira akan berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari yang baru akan come back usai absen panjang akibat cedera yang dialaminya di SEA Games 2017.

Target PBSI Bawa Indonesia Kembali Juara Piala Thomas

“Sampai saat ini saya melihat prestasi Anggia/Ketut belum konsisten, meski sudah cukup lama dipasangkan. Begitu juga Nitya/Yulfira yang progressnya stuck," jelas Eng dikutip dari laman resmi PBSI, Kamis 8 Maret 2018.

"Target saya untuk Nitya adalah bisa mendekati kualitas dan prestasi seperti pada waktu berpasangan dengan Greysia. Saya melihat Nitya dan Ketut bisa saling melengkapi dari segi kualitas individu dan kebutuhan sebagai partner di lapangan,” tambahnya.

Kento Momota Announces His Resignation from Badminton

Yulfira yang merupakan pemain muda, dinilai Eng masih butuh banyak jam terbang dan pengalaman untuk meningkatkan performanya. Yulfira pun perlu mengasah lagi kemampuannya untuk bersaing di level yang lebih tinggi.

Yulfira Barkah

Eng juga berharap Rosyita dapat menyesuaikan diri dengan atmosfer pertandingan yang sudah lama tak dirasakannya dalam beberapa bulan terakhir akibat pemulihan cedera.

“Yulfira masih butuh proses lagi, saya melihat tipe permainan Yulfira lebih cocok dengan Rosyita. Untuk Rosyita, masalah yang ada tinggal melepasakan trauma cedera saja, secara umum kondisi Rosyita sudah pulih,” ujarnya.

“Pasangan-pasangan baru ini akan saya beri kesempatan di beberapa turnamen untuk melihat hasil dan progresnya. Setiap turnamen akan ada target untuk pantauan. Tetapi khusus Nitya/Ketut tuntutannya tentu lebih tinggi dari pasangan yang lainnya,” beber Eng.

Sejumlah pasangan baru ini memiliki kesempatan untuk tampil di Asian Games 2018 sebagai ganda kedua. Greysia/Apriyani menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot ganda pertama.

“Untuk ganda kedua di Asian Games, masih terbuka untuk siapapun dengan dasar prestasi terbaik. Soal Piala Uber, saya masih melihat dahulu kebutuhan dan hasil dari turnamen sampai batas waktu entry by name,” ujar Eng.

Nitya/Ketut, Anggia/Cindy dan Rosyita/Yulfira akan memulai debut mereka di turnamen Osaka International Challenge 2018 dan China Masters 2018 BWF World Tour Super 100.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya