7 Fakta Menarik Kiprah Indonesia di Pentas All England

Maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono.
Sumber :
  • http://www.andriewongso.com

VIVA – Gelaran bergengsi All England Open segera bergulir pada 14-18 Maret 2018 di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris. Turnamen bulutangkis tertua di dunia itu pun kini punya label baru bertajuk BWF World Tour Super 1000 dengan total prize money senilai US$1.000.000.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Prestise dan gengsi turnamen yang begitu besar jadi daya tarik dalam tiap kali penyelenggaraan All England. Hal itu juga yang menjadi motivasi bagi para pebulutangkis Tanah Air.

Sebagai salah satu negara kiblat bulutangkis dunia, Indonesia pun memiliki memori tersendiri dalam mengukir prestasi di ajang tersebut, seperti dilansir Wikipedia. Lalu apa saja fakta menarik Skuat Merah Putih di turnamen berusia 119 tahun itu?

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Berikut deretan fakta menarik pebulutangkis Indonesia di pentas All England:

1. Tan Joe Hok menjadi pebulutangkis Indonesia pertama yang merebut gelar All England. Momen itu terjadi pada 1959, di mana ia mampu mengalahkan sesama tunggal putra legendaris Merah Putih lainnya, Ferry Sonneville, dengan skor 15-8, 10-15 dan 15-3.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

2. Rudy Hartono masih memegang rekor gelar terbanyak sektor tunggal putra All England dengan 8 kali mengoleksi trofi. Bahkan, maestro asal Surabaya itu mengemas 7 kali gelarnya secara beruntun dari 1968-1974, lalu dilanjutkan pada 1976.

3. Susy Susanti menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang mampu meraih gelar All England hingga saat ini. Pemilik emas Olimpiade Barcelona 1992 itu sukses berjaya pada 4 kali edisi All England yakni pada 1990, 1991, 1993 dan 1994.

4. Hingga saat ini, hanya ada dua pasangan ganda putri Indonesia yang berhasil merebut gelar All England yakni Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah pada 1968 dan Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna pada 1979.

5. Hanya ada dua pebulutangkis Indonesia yakni Christian Hadinata dan Imelda Wiguna yang mampu meraih gelar All England pada dua sektor berbeda. Keduanya juara ganda campuran pada 1979 dan di tahun yang sama Imelda Wiguna juga juara ganda putri. Sedangkan Christian pernah juara ganda putra pada 1972 dan 1973 bersama Ade Chandra.

6. Ganda putra menjadi sektor terbanyak mendulang gelar All England bagi Indonesia dengan total 19 kali naik podium tertinggi, disusul dengan tunggal putra dengan 15 koleksi trofi juara.

7. All England edisi 1979 menjadi tahun paling sukses skuat Merah Putih dengan memboyong 4 gelar yakni tunggal putra (Liem Swie King), ganda putra (Tjun Tjun/Johan Wahjudi), ganda putri (Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna) dan ganda campuran (Christian Hadinata/Imelda Wiguna). (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya