Usai All England, PBSI Siap Layangkan Surat Keberatan ke BWF

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Sejak awal 2018, federasi bulutangkis dunia atau Badminton World Federation (BWF) resmi memberlakukan peraturan baru. Salah satunya, peraturan pukulan servis yang mencapai 1,15 meter.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Diketahui, aturan ini mengharuskan pemain melakukan servis dengan ketinggian maksimal 1,15 meter dari permukaan lapangan. Pengukuran akan dilakukan dengan alat sensor yang dilengkapi dengan sinar infra merah.

Baca juga: Para Legenda Indonesia yang Belum Berlabel Juara All England

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Peraturan ini mulai diterapkan pada turnamen German Open pekan lalu dan dilanjutkan pada All England mulai Rabu 14 Maret 2018. Namun, aturan ini dirasa memberatkan para pebulutangkis, termasuk bagi skuat Indonesia.

"Ini pertandingan penting. Tapi, dengan regulasi baru bisa saja hal-hal yang tak mungkin akan terjadi," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti kepada wartawan.

Tragis, Juara All England Hancur di Semifinal German Open 2022

PBSI akan mengadakan evaluasi mengenai aturan ini setelah All England 2018 berakhir. Andai berdampak negatif, mereka akan melayangkan surat keberatan agar aturan ini dihapuskan.

"Regulasi ini akan dievaluasi setelah All England. Kami akan minta masukan dari atlet dan pelatih apakah cocok atau tidak. Kalau efeknya tak sesuai harapan, kami akan membuat surat keberatan sambil melobi beberapa negara lain." (mus) 

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022