- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Belum ada bibit unggulan dalam sektor tunggal putri bulutangkis di Indonesia, sepeninggal generasi Susy Susanti dan Mia Audina. Hingga kini, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia belum memiliki tunggal putri yang jadi andalan.
Sebenarnya, sempat ada harapan dalam diri Hanna Ramadini. Namun, Hanna justru mengambil keputusan mengejutkan pada 1 Juni 2018.
Dia mundur dari Pelatnas PBSI. Sangat disayangkan, karena Hanna memiliki potensi untuk menjadi tunggal putri andalan Indonesia.
Buktinya sudah ada. Hanna mampu menyabet medali perak di SEA Games 2015 lalu.
"Regenerasi tunggal putri memang selalu jadi pertanyaan orang, dibilang berat ya mungkin memang semakin hari tantangannya makin besar," kata peraih medali perunggu Olimpiade 2008, Maria Kristin, kepada VIVA.
"Peralihan dari pemain pelapis menuju menjadi pemain utama juga banyak kendala, terkadang belum siap menggantikan ya seperti ada yang mundur seperti saat ini," lanjutnya.
Maria tak lantas pesimis dengan prospek tunggal putri Indonesia. Menurutnya, akan ada saatnya Indonesia memiliki tunggal putri tangguh.
"Seperti Gregoria Mariska yang nanti bisa jadi harapan baru ke depannya," jelas Maria. (one)