Emas Asian Games Jadi Pertaruhan Taji Ganda Campuran Indonesia

Pelatih kepala ganda campuran PP PBSI, Richard Mainaky
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Sektor ganda campuran bulutangkis Indonesia tengah menanti "medan laga" bergengsi di pentas Asian Games 2018. Dan duet andalan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali dinantikan kematangan tajinya.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sebelumnya, sektor di bawah arahan Kepala Pelatih Richard Mainaky ini pernah punya torehan mentereng dari Praveen Jordan/Debby Susanto saat menjuarai All England 2016 dan emas SEA Games 2015.

Sedangkan emas Olimpiade Rio 2016, gelar juara dunia 2013 dan 2017, Indonesia Open 2017 dan All England 2012-2014 adalah koleksi brilian Owi/Butet.

Revans Lawan China, Rinov/Pitha Juara Spain Masters 2024

Adapun utang yang masih harus "dilunasi" Owi/Butet adalah belum berhasilnya duet fenomenal ini merebut gelar Asian Games, setelah hanya meraih medali perak di Incheon pada 2014 lalu, dan Praveen/Debby merebut perunggu.

Tak salah jika pentas Asian Games 2018 menjadi ajang pembuktian Owi/Butet dan armada ganda campuran lainnya, mengingat sebelumnya sektor ini punya reputasi apik dengan raihan sejumlah gelar penting.

Ganyang Malaysia, Rehan/Lisa Tatap Wakil Korsel di Semifinal German Open 2024

Berkaca dari sukses pemusatan persiapan latihan jelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu di tempat yang sama, kali ini Richard kembali memboyong timnya untuk menjalani program Asian Games selama enam hari di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah pada 5-11 Agustus 2018.

Dua wakil yang akan tampil di Asian Games, Owi/Butet dan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto telah melakoni program pemusatan latihan yang juga didampingi seluruh tim pelatnas ganda campuran utama.

"Anak-anak bilang latihan di sini sangat melelahkan, padahal programnya kurang lebih sama dengan yang di Jakarta. Mungkin terasa beda karena mereka benar-benar fokus latihan dan nggak kemana-mana, semua sudah disiapkan di sini. Jadi hari-hari cuma diisi latihan, makan, istirahat," ungkap Richard Mainaky dalam rilis resmi PBSI.

Ada beberapa hal yang ingin ditingkatkan Richard dari penampilan kedua pasangan ini. Baik Tontowi/Liliyana dan Ricky/Debby tak akan hanya fokus pada latihan teknik, tetapi juga penguatan fisik dan kebugaran.

"Yang ditingkatkan itu latihan fisik sirkuit, gym, dan kelincahan gerak di lapangan. Tetapi porsinya memang lebih banyak program teknik. Minggu depan sudah masuk program volume rendah tapi intensitas tetap tinggi. Para pemain harus jaga kondisi serta motivasi yang selama ini sudah bagus, harus terus dijaga," jelas Richard, yang merupakan kakak kandung Rexy Mainaky ini.

Nomor perorangan bulutangkis akan dimainkan di Asian Games 2018 pada 23-28 Agustus 2018. Tim ganda campuran punya waktu persiapan lebih panjang karena tak ambil bagian pada nomor beregu yang dimainkan lebih dulu pada 19-22 Agustus 2018, mengingat format pertandingan yang digunakan adalah format Piala Thomas (beregu putra) dan Piala Uber (beregu putri)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya