Mengintip Suasana Bekas Asrama Kevin Sanjaya

Kamar asrama PB Djarum Kudus yang pernah dihuni Kevin Sanjaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Nurhendra Saputra

VIVA – Sosok Kevin Sanjaya Sukamuljo kini menjelma sebagai bintang bulutangkis kelas dunia. Prestasi luar biasa Kevin pun tak terlepas dari pembinaan yang dilakukan klub PB Djarum Kudus yang banyak mencetak deretan pebulutangkis legendaris.

PBSI Kudus dan PB Djarum Gelar Festival Seneng Minton 2024

Kisah perjuangan Kevin pun dimulai saat menghuni asrama PB Djarum pada 2007 lalu. Pemain berusia 23 tahun ini hanya 2 tahun menghuni asrama PB Djarum Kudus.

Langkah Kevin untuk bisa lolos Audisi Beasiswa Bulutangkis PB Djarum tidaklah mudah. Sebab, pasangan duet Marcus Fernaldi Gideon ini gagal lolos audisi pada tahun 2006.

363 Bibit Bulutangkis Muda Ramaikan Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024

Usai lolos audisi, Kevin pun menghuni asrama yang terletak di belakang GOR Jati, Kudus yang mulai dihuni pada 2006 lalu.

"Setiap kamar dilengkapi dengan lemari, meja belajar dan penyejuk ruangan. Kemudian ditambahkan dengan fasilitas Wifi," ungkap Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation, Carvey Sando.

Tontowi Ahmad Tularkan Ilmu Juara ke Pebulutangkis Muda di Kudus

Total kamar yang berada di asrama tersebut adalah 40 yang terbagi dalam dua gedung. Masing-masing 20 kamar putra dan putri.

Kamar asrama PB Djarum Kudus yang pernah dihuni Kevin Sanjaya

Asrama tersebut sangat asri dan nyaman. Di asrama tersebut ada sebuah taman yang berisikan Hall of Fame. Taman tersebut terbagi empat yakni Plaza Olimpiade, Thomas-Uber, All England dan Kejuaraan Dunia.

"Saat itu Kevin menempati kamar 210. Di setiap gedung ada tempat untuk menonton televisi bersama, tempat makan dan dapur. Mereka yang tinggal di asrama ini berusia 11-19 tahun," tambah Carvey.   

Sementara itu, Manajer Tim PB Djarum Kudus, Fung Permadi mengatakan pihaknya menerapkan peraturan ketat bagi para penghuni asrama tersebut agar mereka displin.

"Setiap tahun mereka hanya pulang dua kali saat Lebaran dan libur akhir tahun. Orang tua boleh berkunjung tapi tidak boleh menginap di asrama ini," kata Fung.

"Untuk keluar asrama mereka hanya dua kali sepekan. Kami juga mewajibkan bagi mereka untuk tetap sekolah formal. Kami bekerjasama dengan beberapa sekolahan untuk menyediakan kelas khusus," tambah Fung.

Fung menyebutkan, untuk biaya sekolah formal menjadi tanggungan dari orang tua masing-masing. Fung menjelaskan, PB Djarum memberikan gratis peralatan bulutangkis (sepatu dan 4 raket).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya