Sebab Amukan Serena Williams di Atas Lapangan

Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, saat memaki wasit
Sumber :
  • Reuters / USA Today

VIVA – Final penuh kontroversi tersaji tunggal putri di US Open, Minggu 9 September 2018 atau Senin dini hari WIB. Dalam duel itu, Serena Williams mengamuk di atas lapangan ketika jumpa dengan Naomi Osaka.

Iga Swiatek Atlet Putri dengan Bayaran Tertinggi di 2023

Serena dua kali mengamuk. Pertama, dia membanting raketnya. Aksi ini pun berbuah penalti bagi Serena.

Selanjutnya, Serena menyerang wasit Carlos Ramos dengan kalimat kasar, usai dijatuhi penalti lagi karena dianggap telah melakukan pelanggaran, melakukan kontak dengan pelatihnya, Patrick Moratoglou.

Serena Williams Umumkan Kehamilan Anak Kedua

"Dasar pembohong. Kamu pencuri poin saya," umpat Serena dilansir Reuters.

Umpatan Serena berbuah pahit. Dia mendapatkan denda dari Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) sebesar US$17 ribu atau setara Rp251 juta, karena dianggap melanggar tiga aturan.

Gempar, Pengakuan Raja Tenis Dunia Berhubungan Seks dengan 2500 Wanita

Tapi, bukan tanpa alasan Serena bertindak di luar kendali. Petenis 36 tahun tersebut merasa Ramos sudah bertindak semena-mena terhadapnya.

Ramos, dianggap Serena, terlalu merendahkan para petenis wanita. Menurut Serena, sudah beberapa kali wasit asal Portugal itu bertindak hal yang sama.

"Saya akan melanjutkan perjuangan untuk para petenis wanita, menuntut persamaan. Ini cuma contoh untuk orang yang memiliki emosi, sebagai ekspresi diri, dan ingin menjadi wanita tangguh," kata Serena dikutip BBC.

"Mereka pastinya berpikir usai kejadian ini. Mungkin, tak berdampak bagi saya, tapi orang lain," lanjutnya.

Tindakan Serena didukung oleh legenda tenis Amerika, Bille Jean King. Diakui olehnya, ada perbedaan yang begitu kontras saat petenis pria melakukan hal sama.

"Ketika petenis wanita berada dalam kondisi emosi, mereka histeris, dijatuhi penalti. Tapi, saat pria yang melakukannya, justru dia (wasit) diam dan tak ada tindakan. Terima kasih, Serena Williams, yang menyebut adanya standar ganda. Butuh suara lebih banyak untuk memperjuangkannya," ucap Bille.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya