Terungkap, Sebab Bulutangkis Indonesia Kerap Gagal di Turnamen Beregu

Tim bulutangkis Indonesia di ajang Piala Thomas dan Uber 2018
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Prestasi bulutangkis Indonesia di ajang beregu yang kurang mengesankan menjadi catatan tersendiri dalam beberapa waktu belakangan ini. Kegagalan di persaingan Piala Thomas-Uber, Piala Sudirman dan nomor beregu di sejumlah multievent bergengsi tentunya jadi sorotan publik Tanah Air.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Aspek ini pula yang jadi perhatian dalam upaya meningkatkan kualitas performa para pebulutangkis nasional untuk bisa kembali merengkuh kejayaan di nomor beregu.

Hal tersebut terungkap saat sesi konferensi pers jelang bergulirnya ajang Superliga Junior yang akan berlangsung 16-21 Oktober 2018 di Magelang. Di mana ajang itu bisa jadi alternatif membangun pengalaman pemain muda dalam berlaga di pertarungan beregu level dunia.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Penting ada kejuaraan beregu, salah satunya untuk penilaian. Main beregu beda sama perorangan, nantinya kita bisa menilai dan tak seperti beli kucing dalam karung untuk memilih skuat dalam kejuaraan beregu kayak Piala Thomas-Uber, Piala Sudirman, SEA Games, Asian Games. Seperti modal dalam memilih tim," ungkap Imelda Wiguna yang juga merupakan Ketua Harian PB Jaya Raya Jakarta.

Sejumlah faktor pun dipercaya jadi kendala performa skuat Merah Putih saat berlaga dalam satu kesatuan tim yang menantang jajaran lawan tangguh, seperti yang diungkapkan legenda putri bulutangkis Tanah Air, Imelda Wiguna.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

"Kejuaraan beregu juga sulit diprediksi, meski sudah membayangkan head to head dari nama-nama. Tapi tetap ada faktor non teknis contohnya kekompakan tim," tegas juara ganda putri dan campuran All England 1979 itu.

Ungkapan senada juga dipaparkan oleh mantan pebulutangkis putri lainnya, Yuni Kartika. Menurut perempuan yang dijadikan nama trofi Superliga kategori U-17 putri itu, ada momentum bagus yang bisa dibangun dari ajang beregu junior kali ini.

"Semakin muda bisa main beregu, semakin baik. Karena pengalaman main beregu sangat jarang, kejuaraannya sedikit. Degan sistem Thomas-Uber bakal jadi bekal pemain muda naik ke kelas berikutnya. Mental mereka nanti terbiasa di level beregu yang lebih sulit," jelas Yuni Kartika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya