Siklus Ganjil Ini Ancam Indonesia Nihil Gelar di Final Tur BWF 2018

Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sumber :
  • BWF

VIVA – Skuat bulutangkis Indonesia terus mengasah persiapan akhir jelang berlaga di ajang BWF World Tour Finals di Guangzhou, China pada 12-16 Desember 2018. Mengerahkan 6 wakil di empat sektor berbeda, armada Merah Putih diharapkan memberikan kado penutup tahun 2018 dengan cemerlang.

Pengakuan Mengejutkan Sabar/Reza Usai Juara Spain Masters 2024

Melihat kiprah sepanjang penyelenggaraan BWF World Tour Finals atau yang sebelumnya berlabel Superseries Finals, ada catatan menarik yang cukup jadi sorotan.

Sejak pertama digelar pada 2007 lalu, Indonesia hanya berhasil mengoleksi 3 gelar di perhelatan berhadiah total lebih dari US$1 juta tersebut. Dan tiga raihan trofi itu pun direngkuh hanya dari satu sektor andalan yakni melalui aksi gemilang penggawa ganda putra.

Menangi Perang Saudara, Bagas/Fikri Tembus Final Swiss Open 2024

Adapun dua nama pilar Merah Putih pemilik gelar Superseries Finals adalah duet The Daddies, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan duo Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Uniknya, baik Hendra/Ahsan serta Kevin/Marcus mampu menorehkan pencapaian apik itu hanya pada tahun-tahun ganjil, yakni 2013 dan 2015 bagi The Daddies dan 2017 tahun lalu gelar milik Duo Minions.

Fajar/Rian Juara All England 2024

Lalu bagaimana dengan tahun genap seperti pada 2018 saat ini? Akankah siklus unik ini kembali berlanjut atau justru mampu dipatahkan?

Patut dinantikan perjuangan para pejuang tepok bulu angsa Nusantara untuk mengibarkan Merah Putih di Negeri Tirai Bambu mulai pekan depan. (luz)

Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri

Penyesalan Bagas/Fikri Gagal Lolos ke Olimpiade 2024

Peluang ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri  tampil di Olimpiade 2024 Paris dipastikan pupus usai tersingkir dari BAC 2024.

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024