PBSI Evaluasi Hasil Buruk Indonesia di Final Tur BWF 2018

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Sumber :
  • BWF

VIVA – Skuat bulutangkis Indonesia gagal mempersembahkan gelar pada ajang Final Tur BWF di Guangzhou, China, 12-16 Desember 2018. Pasca kegagalan tersebut, bukan perkara tak berhasil memboyong gelar saja yang jadi sorotan, melainkan tak satu pun wakil Merah Putih lolos ke semifinal.

Kisah Cinta Susy Susanti dan Alan Budikusuma, dari Raket Turun ke Hati

Pasangan andalan Merah Putih, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon terpaksa mundur sebelum laga pamungkas penyisihan Grup A ganda putra, karena Marcus mengalami cedera pada lehernya.

"Hasilnya memang kurang bagus, penampilan atlet-atlet kami kurang maksimal. Mereka bermain underperform dan andalan kita, Kevin/Marcus, juga ada masalah cedera. Tetapi dalam suatu pertandingan, situasi seperti itu bisa terjadi," ungkap Susy Susanti selaku kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI.

2023 dan Catatan Terburuk Bulutangkis Indonesia

"Kami berharap para atlet bisa memperbaiki diri dan belajar dari pengalaman ini agar bisa meraih hasil yang lebih baik lagi," tuturnya.

Dua wakil tunggal putra Indonesia tak dapat lolos ke babak empat besar. Anthony Sinisuka Ginting terpaku sebagai juru kunci Grup A, sedangkan Tommy Sugiarto di posisi ketiga klasemen Grup B.

Apriyani/Fadia Permalukan Ganda Putri China di Ranking Dunia

Susy menilai Anthony harus meningkatkan konsentrasinya di lapangan, serta mencari solusi dan strategi permainan terbaik saat keadaan sulit.

"Anthony masih harus meningkatkan fokus dan kematangan dalam menerapkan strategi. Dia juga harus bisa mengatur irama permainan dalam menghadapi lawan-lawan yang berbeda, khususnya yang ada di jajaran elite dunia," tutur Susy dalam rilis resmi PBSI.

Sementara itu, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih belum bisa mengatasi tekanan wakil Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, di laga pertama babak penyisihan.

Keduanya juga terpaksa kalah dua game langsung dari wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui yang pada pertemuan sebelumnya berhasil mereka kalahkan.

"Greysia/Apriyani butuh meningkatkan power dan ketahanan yang lebih, juga servis ya, karena lawan sudah mempelajari kelemahan-kelemahan mereka," ujar Susy.

Satu-satunya wakil ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, masih harus memupuk kepercayaan diri mereka saat berhadapan dengan para jajaran top dunia.

Hafiz/Gloria meraih satu kemenangan di laga penyisihan Grup B melawan juara All England 2018 asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

"Hafiz/Gloria sebetulnya di awal bisa main bagus dengan mengalahkan pasangan Jepang, tapi mereka masih kurang konsisten, kurang tahan dan kurang percaya diri di pertandingan berikutnya," tutur Susy.

Usai mengikuti World Tour Finals 2018, para pemain akan bersiap untuk mengikuti turnamen Kejurnas PBSI 2018 yang akan dilangsungkan di Jakarta. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya