Pebulutangkis yang Tercoret dari Pelatnas Cipayung, Ada Hendra/Ahsan
- PBSI
VIVA – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menetapkan jajaran pemain untuk memperkuat skuat Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Cipayung, Jakarta Timur periode tahun 2019.
Sebanyak 98 pemain resmi dipanggil untuk mengisi slot armada Merah Putih sebagai deretan pemain elite nasional.
Yang menarik dari pemanggilan tersebut adalah tercoretnya beberapa pemain yang pernah memiliki reputasi mentereng sebagai penghuni Pelatnas Cipayung.
Dan yang paling mengejutkan tak lain adalah tidak tercantumnya nama duet senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dalam barisan ganda putra Pelatnas pada tahun 2019 ini.
Juara dunia 2013 dan 2015 ini memutuskan berkiprah sebagai pemain profesional, namun masih tetap akan berlatih bersama tim ganda putra Pelatnas Cipayung.
Meski demikian, duo berjuluk The Daddies tersebut akan menanggung sendiri semua biaya turnamen yang akan mereka ikuti.
Selain Hendra/Ahsan, penggawa ganda putra yang terdegradasi dari skuat Pelatnas Cipayung adalah Angga Pratama, Rian Agung Saputro, dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira.
Di sektor tunggal, menghilang nama Panji Ahmad Maulana dan Dinar Dyah Ayustine. Sementara di ganda putri, eks pasangan bermain Greysia Polii, Nitya Krishinda Maheswari juga tak tercantum di daftar tim ganda putri. Namun ia rencananya akan membantu tim kepelatihan di Pelatnas.
"Untuk Nitya, melihat kondisi pasca cedera dan usianya, tidak memungkinkan untuk bisa bersaing lagi. Tetapi rencananya akan diperbantukan di tim kepelatihan dan ini akan kami bicarakan lebih lanjut," ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, Jumat 4 Januari 2019.
Dua pilar ganda putri utama yang juga hilang adalah mantan partner Ni Ketut Mahadewi Istarani, yakni Anggia Shitta Awanda. Dia dicoret dari Pelatnas bersama Rosyita Eka Putri Sari dan pemain ganda campuran, Edi Subaktiar.
Sementara itu, dua pemain ganda campuran, Liliyana Natsir dan Debby Susanto yang telah memutuskan untuk gantung raket, menjadi penghuni pelatnas SK Utama hingga Januari 2019.
