Di Akhir Karier, Liliyana Natsir Repotkan Juara Dunia di Senayan

Liliyana Natsir.
Sumber :

VIVA – Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, harus mengubur mimpi untuk meraih juara Indonesia Masters 2019. Mereka dikalahkan pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, di partai final, Minggu 27 Januari 2019.

Kento Momota Announces His Resignation from Badminton

Sayangnya, Istora Senayan kembali menjadi tempat yang tak bersahabat untuk Liliyana. Hasil ini membuat wanita yang akrab disapa Butet itu menutup karier sebagai pebulutangkis profesional selama 24 tahun dengan kekalahan.

Sejak masuk Pelatnas pada 2002, venue kebanggaan pencinta bulutangkis Indonesia itu seakan bermusuhan dengan Butet. Dia kerap gagal menjadi juara dari berbagai turnamen yang dihelat di Istora.

17 Indonesian Athletes Qualify for the 2024 Paris Olympics

Contohnya pada Kejuaraan Dunia 2015. Dihelat di Istora Senayan, mereka kalah di semifinal dari pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dan hanya meraih medali perunggu.

Sama halnya ketika berlaga di Indonesia Masters 2018. Berpasangan dengan Tontowi Ahmad, Butet lagi-lagi kalah dari pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, dan cuma meraih medali perak.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Begitu pun di Asian Games 2018. Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu kalah dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong di semifinal dan kembali meraih medali perunggu.

Salah satu momen pecahnya kutukan Istora yang paling diingat ketika Indonesia Open 2018. Di partai final, pasangan peraih tiga gelar All England itu mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Meski begitu, Liliyana mengaku tak terlalu memikirkan rekor buruknya di Istora. Menurutnya, Zheng Siwei/Huang Yaqiong memang tampil lebih prima di final.

"(Kutukan Istora) Sebenarnya sudah pecah pada tahun lalu. Cuma lawan di final (Indonesia Masters 2019) lebih kuat dari segi ranking, umur, kecepatan, dan kekuatan lebih unggul," kata Butet kepada wartawan.

Dan menurut Butet, dengan kondisi yang sudah jarang rutin latihan saja, masih bisa membuat juara dunia itu kalang kabut di final.

"Evaluasinya kita sudah buat mereka kesulitan dan kita hampir menang saja sudah surprise. Buat saya, ini satu momen yang tak bisa dilupakan karena di akhir karier saya dengan latihan yang jarang dan persiapan bolong-bolong masih bisa merepotkan mereka," ujar wanita asal Manado itu. (one)

Baca: Juara Dunia Bicarakan Calon Penguasa Bulutangkis Usai Liliyana Pensiun

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya