VIVA – Masa-masa pemulihan kini terus dilakoni bintang tunggal putri Carolina Marin. Juara dunia 2014, 2015, dan 2018 ini menderita cedera parah, usai jatuh dengan posisi tumpuan kaki yang tak sempurna pada laga final Indonesia Masters, Minggu lalu,27 Januari 2019.
Setelah hampir lima hari pascakejadian tersebut, pemilik medali emas Olimpiade Rio 2016 itu pun akhirnya harus menjalani proses operasi pada salah satu otot lutut kanannya pada Selasa 29 Januari 2019.
Sebelumnya, Carolina sempat divonis mengalami patah otot ACL (Arterior Cruciate Ligament) yang berisiko juga rusaknya meniskus atau tulang rawan.
Keterangan terkait hasil operasi yang dilakoni Carolina, konfirmasi pun langsung dikabarkan oleh manajer pribadinya, Ignacio Paramio.
"Operasi itu berjalan baik-baik saja. Akhirnya dia hanya terkena ACL, tanpa masalah pada meniskus atau tulang rawan. Setidaknya harus menjalani masa pemulihan sekitar 6-7 bulan," ungkap Ignacio Paramio dalam surat elektroniknya kepada media.
"Tim optimis tentang peluangnya bersaing dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Ia mengatakan, dia meninggalkan rumah sakit untuk memulai bagian lain dari pemulihan di rumah. Dia juga mengatakan pada akhirnya bahwa ia akan comeback stronger," jelas Ignacio Paramio.
Akibat cederanya itu, Marin hampir dipastikan harus absen di ajang All England pada awal Maret mendatang, serta diragukan bisa dalam kondisi pulih total, saat berlangsungnya Kejuaraan Dunia BWF pada pertengahan Agustus nanti. (asp)
Baca: Cedera Horor, Carolina Marin Dipastikan Absen dari All England 2019
