Tragis, 40 Tahun Pebulutangkis Putri Indonesia Loyo di All England

Gregoria Mariska Tunjung.
Sumber :

VIVA – Tak lama lagi salah satu turnamen paling bergengsi di dunia akan digelar di Kota Birmingham, Inggris. Ajang itu berjuluk All England Open. Akan dilangsungkan pada 14 sampai 18 Maret 2019.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF sudah mengeluarkan hasil undian pertandingan turnamen berhadiah 1 juta dolar AS itu. Dan hasilnya cukup membuat peserta deg-degan.

Indonesia memiliki reputasi cukup baik di turnamen ini, terutama di sektor ganda putra. Sebab, selama dua tahun beruntun 2017 dan 2018, gelar juara berhasil diboyong Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke tanah air.

Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

Sebelumnya pada 2014, gelar juara All England direbut Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Selain di ganda putra, Indonesia juga merebut gelar juara di ganda campuran pada 2016 melalui Praveen Jordan/Debby Susanto.

Meet Rudy Hartono, the Indonesian Badminton Maestro

Sayangnya, Indonesia tak menorehkan prestasi baik di sektor putri. Baik itu di tunggal maupun di ganda.

Piala All England.

Di tunggal putri, Indonesia terakhir kali bisa menjuarai All England pada tahun 1993 dan 1994 melalui sang legenda, Susy Susanti.

Sayangnya sejak saat itu, tunggal putri Indonesia hanya jadi pelengkap saja di All England. Genap 24 tahun sudah tunggal putri Indonesia tak berdaya di turnamen Super 1000 ini.

Yang paling tragis terjadi di sektor ganda putri. Sebab, sudah 40 tahun tak ada satu pun ganda putri Indonesia yang mampu naik podium juara. Mereka tampil loyo di Inggris.

Terakhir kali Indonesia bisa membawa pulang gelar juara ganda putri pada 1979 melalui Verawaty/Imelda Wiguna.

Kondisi ini sungguh memalukan, apalagi Indonesia selama ini dikenal sebagai poros bulutangkis dunia.

Di All England 2019, Indonesia masih berpeluang untuk memecahkan rekor buruk itu, meski dari catatan prestasi mimpi itu sulit terkabul.

Pada tunggal putri, Indonesia menerjunkan Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani. Sedangkan di ganda putri ada 3 pasangan yang dikerahkan, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu; Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah; dan Ni Ketut Mahadewi Istrani/Rizki Amelia Pradipta.

Baca: Si Gigi Kelinci Tembus Ranking 10 Bulutangkis Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya