- BWF
VIVA – German Open 2019 benar-benar penuh kejutan. Yang paling tragis ialah tentang nasib dua juara bertahan yang tumbang dan gagal mencetak hattrick alias juara tiga kali beruntun.
Bahkan, mereka tersungkur di tanah kematian Adolf Hitler, sebelum sampai ke partai final.
Yang pertama ialah ratu ganda putri bulutangkis dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Juara dunia ini gagal mewujudkan mimpi mencetak hattrick, karena di semifinal dihajar ganda putri China Du Yue/Li Yunhui.
Jika dilihat dari peringkat di ranking dunia, kekalahan Yuki/Sayaka ini sungguh memalukan. Sebab mereka merupakan pemegang ranking 1 dunia, sedangkan Du/Li cuma bercokol di ranking 10 dunia.
Tapi, dari catatan BWF, meski kalah ranking. Du/Li tak pernah kalah melawan Yuki/Sayaka. Tercatat sebelum bertarung di semifinal German Open, mereka sudah 2 kali berjumpa di Tahoe China Open 2017 dan Malaysia Masters 2016.
Dalam pertarungan yang digelar di Innogy Sporthalle, Muelheim an der Ruhr, Jerman itu, Du/Li mengalahkan Yuki/Sayaka melalui rubbergame dengan poin sangat ketat, 21-18, 18-21 dan 21-19.
Setelah mengalahkan Yuki/Sayaka, Du/Li melaju ke final dan merebut gelar juara usai mengalahkan ganda putri Jepang lainya, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Sebelumnya, Yuki/Sayaka telah dua tahun berturut-turut menjuara German Open. Di tahun 2017 dan 2018.
Selanjutnya, pebulutangkis kedua yang gagal mempertahankan gelar juara sekaligus gagal menciptakan hattrick ialah tunggal putra asal Taiwan, Chou Tien Chen.
Chou dipermalukan pemain muda Jepang, Kenta Nishimoto di semifinal melalui rubbergame dengan poin lengkap 21-15, 18-21 dan 21-16.
Apa yang terjadi pada Chou sungguh tak dapat dipercaya, sebab dilihat dari peringkat, Chou dan Kenta berbeda jauh. Chou berada di ranking 3 dunia, sedangkan Kenta berada di peringkat 11 dunia.
Selain itu, selama ini Chou tak pernah kalah jika bertemu Kenta. Tercatat mereka telah 3 kali bertarung yakni di Korea Open 2018, German Open 2018 dan Hong Kong Open 2015.
Kemenangan itu membawa Kenta melaju ke final. Sayangnya, dia tak bisa naik podium juara karena dihajar Kento Momota.
Baca: Waspadalah, Raja Bulutangkis Dunia Sudah Bangkit Lagi