Kisah Liem Swie King Bintangi Film Usai Juarai All England

Liem Swie King
Sumber :

VIVA – Gaya permainan militan, tangguh, dan hempasan smes keras nan akurat jadi identitas paling otentik dari seorang Liem Swie King. Juara tunggal putra All England 1978, 1979, dan 1981 ini merupakan salah satu maestro bulutangkis terhebat yang pernah dimiliki Indonesia.

Berburu Foto dan Tanda Tangan Legenda Bulutangkis di Audisi Umum PB Djarum 2022

Setelah memastikan gelar All England pada 1979, pria yang juga punya panggilan Guntur ini memutuskan untuk mencoba kemampuan di bidang akting dengan membintangi film garapan sutradara Fritz G Schadt berjudul "Sakura dalam Pelukan" bersama para bintang ternama seperti Eva Arnaz, Ida Leman, dan Awang Darmawan.

Tak tanggung-tanggung, King langsung memerankan tokoh utama dalam film yang sempat ngehits di era akhir 1970an itu dengan soundtrack "Sakura" milik musisi legendaris Fariz RM.

Audisi Umum PB Djarum Berlanjut, Peserta Difabel Optimis Lolos Tahap Berikutnya

"Bulan Maret 1979 saya juara All England kedua kalinya. Lalu, saya syuting film itu pada November-Desember. Awalnya ada tawaran dan ya iseng pengen nyobain saja, masih muda mau punya pengalaman baru," ungkap Liem Swie King kepada VIVA, Selasa 5 Maret 2019.

"Waktu itu saya jadi peran utama. Senang juga ya bisa menghibur," tutur sosok putra asli kota Kudus ini.

Nasehati Tunggal Putra Indonesia, Liem Swie King Kenang Latihan Berat Tempo Dulu

Tampang Liem Swie King di layar lebar rupanya tak cuma berhenti di situ. Tiga dekade pasca "Sakura dalam Pelukan" sebuah film tentang inspirasi kisah hidupnya berjudul "King" muncul dengan kental tema bulutangkis pada 2009.

Dalam film karya sutradara Ari Sihasale itu hadir pula dua bintang bulutangkis saat ini yakni Jonatan Christie dan Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai pemeran pendukung serta figuran. (art)

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie

Termasuk Jonatan Christie, Ini 6 Tunggal Putra Asal Indonesia yang Pernah Juara All England

Selain Jonatan Christie, ada beberapa pebulutangkis asal Indonesia yang meraih All England. Malah di antara mereka ada yang meraih trofi tersebut paling banyak.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024