3 Faktor Krusial Sukses Jojo Raih Sepasang Gelar BWF Super 300

Aksi tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Sumber :
  • instagram.com/nzbadopen/

VIVA – Keberhasilan Jonatan Christie merebut gelar dalam dua turnamen World Tour BWF 2019 belum lama ini terus menjadi pembicaraan publik bulutangkis Tanah Air. Pemilik medali emas tunggal putra Asian Games 2018 tersebut sukses menapaki podium tertinggi ajang New Zealand Open dan Australia Open 2019.

Jonatan Christie Juara All England 2024

Pencapaian itu pun menjadikan sebuah modal kepercayaan diri besar bagi Jojo dalam bertarung mengumpulkan poin kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Lantas apa yang menjadi kunci dari torehan positif pebulutangkis binaan klub PB Tangkas Jakarta tersebut dalam dua turnamen itu? Hal ini pun coba dibeberkan oleh Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra.

Jonatan Christie Tantang Anthony Ginting di Final All England 2024

"Jonatan dalam kondisi fisik yang prima, dia itu memang staminanya harus bagus. Jonatan mainnya perlu durasi panjang, tempo lama, jadi awalnya itu dulu, teknik dan cara main saya lihat dia bisa lebih menguasai," ungkap Hendry Saputra dalam rilis resmi PBSI.

"Kedua, dari fokusnya Jonatan dan seberapa besar ambisinya untuk raih gelar. Tiga hal ini paling penting buat Jonatan. Kalau dibilang main lebih safe, memang kalau ketemu kompetitor dia, rata-rata memang sudah lebih safe. Dari beberapa stroke pukulan yang biasanya dia nggak yakin, sekarang lebih berani diterapkan dan menguntungkan, dari pukulan tipuan, atau ubah-ubah arah pukulan. Dari strategi pun sudah lebih baik," jelas Hendry.

Tembus Final All England, Anthony Ginting Akhiri Penantian 22 Tahun Indonesia

Jojo merebut gelar Australia Open 2019 usai mengalahkan rekannya di Pelatnas Cipayung, Anthony Sinisuka Ginting, dengan skor 21-17, 13-21 dan 21-14. 

Meski hanya berstatus turnamen level Super 300, namun jelang pengumpulan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020, banyak para pemain top level yang ambil bagian dalam kejuaraan ini.

Pengumpulan poin Olimpiade dimulai pada turnamen New Zealand Open 2019 pada bulan Mei lalu dan akan berakhir di turnamen Badminton Asia Championships 2020 pada bulan April tahun depan. 

"Saya rasa hasil ini cukup oke lah, di sebuah turnamen, nggak ada capaian yang lebih tinggi dari all Indonesian final. Bagi saya ini sudah oke, melebihi target, tadinya target salah satunya masuk final dan juara, tapi ini keduanya lolos," ujar Hendry. 

"Kalau dibilang ini kan cuma Super 300, nggak apa-apa juara Super 300, sah saja, kan lagi mengejar poin untuk Olimpiade. Misalnya ada pemain yang nggak ikut Super 300 tidak apa-apa juga, tapi kalau pemain itu poinnya kurang, pasti nanti dicari juga turnamen super 300," tambahnya.

"Contohnya, Hendra (Setiawan)/(Mohammad) Ahsan yang juara All England ikut main di level Super 300 boleh nggak? Ya boleh saja, kan lagi cari poin ke Olimpiade. Tapi benar istilahnya bahwa Jonatan dan Anthony kalau di level super 300 memang sudah layaknya untuk juara," tegas Hendry.

Jojo kini telah mulai menjalani latihan di Pelatnas Cipayung untuk mempersiapkan diri jelang kejuaraan selanjutnya di Blibli Indonesia Open 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya