Ini Rekor Terdahsyat Pebulutangkis RI di Turnamen Termahal Dunia

Marcus Fernaldi Gideon di final Indonesia Open 2018.
Sumber :
  • BWF

VIVA – 25 hari lagi, turnamen dengan nilai termahal di dunia akan digelar di Istora Senayan, Jakarta. Turnamen BWF Super 1000 ini berjuluk Indonesia Open 2019.

Kento Momota Announces His Resignation from Badminton

Dari jadwal yang diterbitkan Federasi Bulutangkis Dunia, turnamen berhadiah total 1.250.000 Dolar Amerika (sekitar 17 miliar rupiah-red) di langsungkan mulai 16-21 Juli 2019.

Berdasarkan catatan sejarah, Indonesia Open adalah turnamen neraka bagi pebulutangkis dari luar Indonesia.

17 Indonesian Athletes Qualify for the 2024 Paris Olympics

Sebab, faktanya dari 185 gelar juara yang sudah tercipta di turnamen ini sejak tahun 1982, tuan rumah telah merebut 84 gelar juara.

Bahkan, negara sekelas China hanya mampu membawa pulang 45 tahta juara saja. Korea Selatan dengan 14 gelar juara dan Malaysia dengan 11 juara.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Ada dua sektor yang dikuasai dari dahulu oleh pebulutangkis Indonesia, yakni tunggal putra dan ganda putra. Karena dua sektor ini telah menyumbang setengah dari 185 gelar juara yang telah diperoleh RI. Dengan rincian, 22 gelar juara tunggal putra dan 22 gelar juara ganda putra.

Marcus Fernaldi Gideon di final Indonesia Open 2018.

Sedangkan 44 gelar juara lainnya didapatkan masing-masing 11 juara dari tunggal putri, 13 juara dari ganda putra dan 16 juara dari ganda campuran.

Sektor ganda putra merupakan yang paling angker. Karena, di sektor ini Indonesia pernah mencatatkan rekor terdahsyat, karena menguasai gelar juara selama 10 tahun secara beruntun. Rekor ini terjadi pada tahun 1992 hingga 2001.

Sejak Indonesia Open digelar 37 tahun lalu, baru di sektor ganda putra melalui Indonesia saja tercipta rekor gelar juara 10 kali beruntun.

Pada tahun 1992, juara ganda putra direbut Rudy Gunawan/Eddy Hartono. Lalu giliran Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang naik podium juara dua tahun beruntun pada 1993-1994.

Selanjutnya, pada 1995 giliran Rudy Gunawan/Bambang Suprianto yang juara. Setahun kemudian, tahun 1996, Denny Kantono/Antonius Ariantho yang berjaya menyumbangkan gelar juara. Lalu pada 1997, Candra Wijaya/Sigit Budiarto juga juara.

Ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky/Ricky Soebagja pada Olimpiade Atlanta 1996

Ricky Subagja/Rexy Mainaky kembali merebut 2 kali juara secara beruntun di tahun 1998-1999. Gelar juara ke-9 dipersembahkan Candra Wijaya/Tony Gunawan di tahun 2000 dan gelar 10 beruntun didapatkan Candra Wijaya saat berpasangan dengan Sigit Budiarto di tahun 2001.

Sebenarnya sebelum merebut 10 gelar juara ganda putra secara beruntun. Pasukan Garuda pernah juga mencetak sejarah Indonesia Open dengan merebut 6 gelar juara ganda putra secara beruntun yaitu di tahun 1982 hingga 1987.

Tahun 1982-1983 melalui Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono, lalu tahun 1984 melalui Christian Hadinata/Hadibowo, tahun 1985-1986 melalui Liem Swie King/Hariamanto Kartono, dan di tahun 1987 melalui Liem Swie King/Eddy Hartono.

Kini Indonesia masih berpeluang menciptakan rekor-rekor baru di turnamen ini. Karena saat ini Indonesia masih berstatus sebagai juara bertahan Indonesia Open, gelar juara turnamen ini masih berada di tangan ranking 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Baca: Fakta Ganasnya Raja-raja Bulutangkis RI di Turnamen Termahal Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya