Kisah Ahsan/Hendra Bikin Senayan Bergemuruh Hancurkan Ranking 1 Dunia

Juara ganda putra All England 2019, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA – 16 Juni 2013 menjadi hari yang bersejarah bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya mereka bisa berjaya di turnamen bulutangkis termahal di dunia yang dihelat di negara sendiri, Indonesia Open 2013.

17 Indonesian Athletes Qualify for the 2024 Paris Olympics

Ahsan/Hendra berhasil membuat Istora Senayan, Jakarta bergemuruh dahsyat ketika di final mengalahkan penguasa ganda putra dunia, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae.

Duo Korea Selatan itu dihajar tanpa balas dalam dua gim dengan angka 21-14 dan 21-18 dengan durasi selama 40 menit. Dan Ahsna/Hendra menjuarai turnamen termahal di dunia ini.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Gelar juara yang didapatkan Ahsan/Hendra sangat-sangat spesial bagi tuan rumah di tengah puasa gelara juara di Indonesia Open. Bayangkan saja, itu untuk pertama kalinya Indonesia bisa merebut gelar juara ganda putra setelah 6 tahun selalu digondol pebulutangkis dari negara lain.

Tak cuma itu, juara ganda putra ini merupakan satu-satunya gelar yang berhasil didapatkan RI di Indonesia Open.

Meet Rudy Hartono, the Indonesian Badminton Maestro

Diketahui, saat itu China memborong 3 gelar dari tunggal putri, ganda putra dan ganda campuran. Dan Malaysia membawa pulang juara tunggal putra melalui sang legenda negeri jiran, Lee Chong Wei.

Penonton di Indonesia Open 2018.

Kemenangan Ahsan/Hendra di final Indonesia Open 2013 ini menjadi pukulan telak bagi Korea Selatan, sebab saat itu negeri ginseng ini sedang menguasai ganda putra bulutangkis dunia dan kebetulan Ko/Lee merupakan pemegang ranking 1 dunia. Sedangkan baru saja digusur duo Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Soozonov Ahsan/Hendra dari peringkat 12 ke 13.

Ahsan/Hendra telah merusak rencana Korea Selatan untuk menguasai di sektor ganda putra Indonesia Open. Korea saat itu sangat berambisi menyapu bersih gelar juara ganda putra Indonesia Open setelah pada 2009 dan 2012 mereka berhasil merebut tahta juaranya melalui Jung Jae-sung/Lee Yong-dae.

Kegagalan di Indonesia Open 2013 akhirnya baru bisa dilampiaskan Korea di Indonesia Open 2014, terbukti mereka langsung merebut gelar juara dari tangan Ahsan/Hendra melalui Lee Yong Dae dengan pasangan barunya  Yoo Yeon Seong.

Bahkan dua tahun berikutnya Korea kembali menguasai ganda putra Indonesia Open. Di tahun 2015 melalui Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dan di 2017 kembali dipersembahkan Lee/Yoo.

Dan Indonesia baru bisa menguasai lagi juara ganda putra tahun 2018 melalui ranking 1 dunia, melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Baca: Nasib Tahta Juara Owi/Butet di Turnamen Bulutangkis Termahal Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya