VIVA – Tak lama lagi turnamen bulutangkis termahal dunia, Indonesia Open 2019 akan digelar di Istora Senayan, Jakarta. Direncanakan ajang ini dihelat pada 16-21 Juli 2019.
Di turnamen berhadiah total 1.250.000 dolar Amerika Serikat ini, tuan rumah merupakan pemegang gelar juara terbanyak dengan total 84 gelar juara.
Dari 5 sektor yang dipertandingkan, saat ini Indonesia masih berstatus pemegang 2 gelar juara. Yakni juara ganda putra dan ganda campuran.
Hanya saja, di Indonesia Open 2019 ini, cuma gelar juara ganda putra yang bisa dipertahankan. Sebab, juara Indonesia Open 2018, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dipastikan turun tanding.
Sedangkan gelar juara ganda campuran tak mungkin lagi dipertahankan oleh pasangan yang sama mengingat peraih gelar juara tahta sudah berpisah. Untuk diketahui juara ganda campuran Indonesia Open 2018 adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Kini keduanya telah berpisah karena Liliyana alias Butet sudah resmi gantung raket. Dan kini Owi sudah berganti pasangan dengan Winny Oktavina Kandow.
Ambisi Indonesia untuk bisa mempertahankan minimal 1 gelar sudah dipaparkan PBSI beberapa waktu lalu. Alasannya, di sektor ini, selain masih ada juara bertahan juga ada pemain-pemain hebat lainnya, seperti juara All England Open 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan juara Swiss Open 2019, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Memang, dari catatan sejarah Indonesia Open, salah satu kejayaan bulutangkis RI tercipta di sektor ganda putra. Terbukti 22 gelar juara sudah disumbangkan dari sektor ini.
Bahkan, di sektor ini juga Indonesia mencetak rekor sejarah sebagai raja ganda putra Indonesia Open.
Gelar raja ganda putra Indonesia layak disematkan, mengingat lebih dari 3 gelar juara ganda putra pernah diraih oleh pasangan yang sama. Lalu siapakah penyandang gelar raja ganda putra Indonesia Open itu?
Mereka adalah pasangan Ricky Subagja/Rexy Mainaky. Berdasarkan catatan Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF, seperti dirangkum VIVA, Rabu Wage, 3 Juli 2019, Ricky/Rexy meraih 4 gelar juara ganda putra Indonesia Open.
Hebatnya, empat gelar juara itu diraih secara beruntun terbagi dalam dua tahunan berbeda dan yang paling langka, di 4 final itu mereka harus berhadapan dengan wakil Indonesia alias terjadi all Indonesian finals.
Mereka meraih gelar juara pertama di tahun 1993 di final mereka menghadapi Eddy Hartono/Richard Mainaky dan di tahun 1994 Ricky/Rexy kembali juara setelah di final mengalahkan Rudy Gunawan/Bambang Suprianto .
Yang paling menarik, di tahun 1998 di saat situasi Jakarta sedang memanas seiring berlangsung proses reformasi tumbangnya rezim Presiden Soearto. Ricky/Rexy malah membuat kejutan, mereka kembali merebut gelar juara untuk yang ketiga kalinya.
Dan di partai puncak turnamen ini, terjadi all Indonesia final antara Ricky/Rexy dengan Flandy Limpele/Eng Hian.
Tak cuma itu saja, mereka juga berhasil mempertahankan gelar juara Indonesia Open di tahun berikutnya yakni 1999 di Denpasar, Bali, dan lagi-lagi terjadi all Indonesian final, saat itu lawan tanding Ricky/Rexy di final adalah Candra Wijaya/Tony Gunawan.
Memang saat itu prestasi Ricky/Rexy di dunia bulutangkis sedang melambung tinggi. Mereka menjadi juara dunia di tahun 1995 dan meraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta.
Baca: Rekor Parah Jonatan Christie di Turnamen Bulutangkis BWF Super 1000
