Ratu Bulutangkis India Ungkap Pemicu Jebloknya Prestasi Saat Ini

Tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pencapaian prestasi Pusarla Venkata Sindhu yang tak stabil usai merebut gelar juara dunia 2019 terus menuai sorotan. Bintang tunggal putri India itu disebut-sebut tengah mengalami “post champions sindrom” setelah sebelumnya kerap gagal di sejumlah partai final.

Gregoria Mariska Tumbang, Indonesia Cuma Sabet Satu Gelar di Swiss Open 2024

Keberhasilan Sindhu merebut tahta juara dunia 2019 di Basel, Swiss pada Agustus lalu merupakan titik puncak dari torehan prestasi sebelumnya yang selalu anti klimaks. Sindhu sempat dijuluki sebagai spesialis runner up di sejumlah turnamen bergengsi.

Sebut saja Olimpiade Rio 2016, Kejuaraan Dunia 2017-2018, Asian Games 2018, Indonesia Open 2019 dan Commonwealth Games 2018 adalah sederet turnamen yang Sindhu capai mentok hanya sabagai runner up.

Ditambah Gregoria Mariska, Indonesia Kirim 3 Wakil ke Final Swiss Open 2024

Namun usai penampilan luar biasanya menyabet gelar juara dunia 2019, tren performa Sindhu anjlok lebih tajam dari sekedar spesialis runner up saja. Salah satu olahragawan terkaya India ini justru kerap tersingkir di babak-babak awal.

"Saya sangat senang dengan cara saya bermain Kejuaraan Dunia. Setelah selesai, saya butuh waktu untuk kembali ke prestasi yang stabil, karena itu merupakan kemenangan yang ditunggu-tunggu bagi saya, dan itu tidaklah mudah,” ungkap Sindhu dalam konferensi pers seusai kemenangannya di laga perdana Hong Kong Open, Rabu 13 November 2019.

Penyesalan Gregoria Mariska Tersingkir dari All England 2024

“Saya telah bermain dengan baik, saya tidak punya banyak untuk mengeluh tentang itu, bahwa saya secara mental tengah drop atau apa pun. Meskipun saya mengalami beberapa kekalahan, itu hanya akan membuat saya jauh lebih kuat dan saya pikir saya harus kembali lagi bekerja lebih keras,” jelasnya.

Selain itu, faktor lain yang ditengarai sebagai pemicu jebloknya performa Sindhu belakangan ini tak lain adalah hengkangnya sang pelatih asal Korea Selatan, Kim Ji Hyun tak lama setelah Kejuaraan Dunia karena alasan pribadi.

Tapi Sindhu pun enggan menyebut hal tersebut sebagai pemicu utama menurunnya prestasi setelah Kejuaraan Dunia. "Maksudku, tidak tahu apakah hal itu punya pengaruh besar. Pada akhirnya Anda harus bekerja keras untuk diri sendiri. Setiap pelatih memiliki pola pikir yang berbeda. Park (Tae Sang) telah membantu saya. Sejauh ini itu baik bagi saya," ujar Sindhu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya