- Instagram: badminton.ina
VIVA – Pandemi Virus Corona atau COVID-19 berdampak pada bulutangkis dunia. Sederet turnamen dibatalkan mengingat virus ini masih menyebar ke berbagai negara.
Selama masa pandemi, para pebulutangkis harus menjalani masa isolasi mandiri. Ada juga dari mereka yang menggelar latihan sendiri.
Meski rangkaian turnamen Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) belum ada yang digelar, namun prestasi telah diukir ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebelum COVID-19 menggila.
Greysia/Ani sukses mempecundangi ganda Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen lewat drama rubbergame. Momen ini tak lain di BWF World Tour Super 500 Indonesia Masters 2020 pada 19 Januari lalu.
Mengulas jalannya laga waktu itu, game pertama Maiken/Sara tampil mendominasi. Mereka memberikan perlawanan sengit terhadap Greysia/Ani.
Maiken/Sara terus menggempur, meski sempat membalas namun Greysia/Ani tertinggal di interval game pertama 5-11 dalam waktu tujuh menit.
Tertinggal, Greysia/Ani mengamuk, mereka menyamakan kedudukan 16-16 pasca interval game pertama. Pertandingan makin memanas, Maiken/Sara memenangkan game pertama 21-18 dalam waktu 22 menit.
Game kedua, pertandingan makin memanas, kali ini Greysia/Ani tampil menekan. Mereka mencoba bangkit dari kekalahan di game pertama tadi.
Serangan demi serangan Gresyia/Ani membuat mereka unggul di interval game kedua 11-8. Maiken/Sara membalas, namun Greysia/Ani menjaga konsistensi permainan.
Tampil di hadapan publik sendiri, Greysia/Ani makin menggila. Mereka unggul 15-9 setelah mengecoh Maiken/Sara.
Greysia/Ani sukses mempermalukan Maiken/Sara di penghujung babak kedua, mereka menang di laga ini 21-11.
Drama rubbergame semakin seru, angka demi angka dikumpulkan ganda Indonesia. Greysia/Ani unggul di interval rubbergame 11-9.
Rally panjang terjadi, para pebulutangkis mencatatkan 95 pukulan dan dimenangkan Greysia/Ani. Perolehan angka menjadi 13-11.
Istora kembali menggelegar, kala Greysia/Ani unggul 16-13. Peluang juara semakin terbuka, meski terus ditekan Maiken/Sara.
Laga kian menegangkan, Maiken/Sara menyamakan kedudukan 18-18. Bahkan Maiken/Sara unggul 19-18 namun bisa disamakan 19-19 oleh Greysia/Ani.
Istora makin riuh, kala Maiken unggul 20-19 dan disamakan 20-20 oleh Greysia/Ani. Dewi fortuna berpihak kepada Gresyia/Ani, mereka menyudahi rubbergame 23-21 dalam 80 menit.
Wiranto Joget-joget
Ada momen kocak saat Greysia/Ani mengalahkan Maiken/Sara. Sederet pejabat teras Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) di momen tersebut. Wiranto yang merupakan ketua umum tampak girang dan berjoget mengangkat kedua tangannya.
Wiranto memang kerap datang di momen krusial ke Istora. Saat final, ia didampingi mantan Ketum PBSI, Sutiyoso.
Wiranto memang kerap datang di momen krusial ke Istora. Saat final, ia didampingi mantan Ketum PBSI, Sutiyoso.
Momen itu diunggah akun Instagram Badminton Indonesia. "Keriuhan tribun VVIP saat Greysia/Apriyani berhasil keluar sebagai juara," tulis akun itu dilansir VIVA.
Beragam komentar pun diberikan netizen di postingan tersebut. Banyak juga yang menyoroti aksi Wiranto.
Baca juga: Merinding, Ginting Bikin Istora Bergemur Usai Habisi Jagoan Denmark
