Cara PBSI Jaga Keselamatan Atlet di Turnamen Seri Asia Januari 2021
- Instagram: badminton.ina
VIVA – Mengganasnya Virus Corona atau COVID-19 membuat Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) me-reschedule turnamen bulutangkis Seri Asia ke awal Januari 2021. Semula, turnamen ini diagendakan pada November ini.
Dilansir dari situs resmi BWF, keputusan itu diumumkan pada pertemuan Dewan BWF pada akhir September lalu. Artinya, musim 2020 akan berakhir pada Januari 2021
Baru-baru ini, BWF berpartisipasi dalam upacara penandatanganan dengan Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) untuk menandai pementasan dua turnamen BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals yang direncanakan di Bangkok, Thailand pada bulan Januari. 2021.
Ketiga turnamen yang akan digelar Januari 2021 tersebut diberi nama sebagai berikut:
Thailand Open (Super 1000) 12-17 Januari 2021
Thailand Open (Super 1000) 19-24 Januari 2021
BWF World Tour Finals 2020 27-31 Januari 2021
Indonesia Kirim Atlet
PBSI berencana mengirim atletnya untuk mengikuti tiga turnamen tersebut. Demi menjaga keselamatan Kevin Sanjaya Sukamuljo cs, PBSI bakal menyewa pesawat untuk mengangkut mereka ke Thailand, tempat turnamen tersebut digelar.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto. Tujuannya, agar kesehatan dan keselamatan para atlet bisa lebih terjamin mulai dari pergi hingga pulang ke Indonesia.
Keputusan menyewa pesawat diambil guna meminimalisir risiko tertular virus corona COVID-19 jika menggunakan pesawat komersil. Karena, para atlet akan duduk bersama dengan penumpang lain yang kondisi kesehatannya tak terpantau oleh PBSI.
Alasan itu juga yang membuat PBSI mengurungkan niat untuk mengikuti Denmark Open 2020 yang sejatinya dilaksanakan pada pekan ini. Sebab, jarak dan kondisi serta pelaksanaan protokol kesehatan di Denmark masih ada cela.
"Selain perjalanan cukup panjang, ketakutan kita terpapar cukup tinggi, apalagi kita bersama dengan penumpang umum," kata Budiharto di Hotel Santika, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
"Kalau di Thailand, kami berencana charter (sewa) pesawat. Agak sombong sedikit," lanjut Budiharto.