Klarifikasi Mantan Tandem Marcus Gideon soal Pengaturan Skor

Pebulutangkis Indonesia, Agrippina Prima
Sumber :
  • instagram.com/gragri_

VIVA – Kasus pengaturan skor mengguncang bulutangkis Indonesia. Federasi Bulutangkis Internasional (BWF) mengumumkan ada delapan pebulutangkis Indonesia yang terlibat pengaturan skor.

Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC

Dalam pengumuman resminya pada 8 Januari 2021, BWF menyatakan ada dua kasus yang mereka tangani dan diperiksa panel independen pada akhir 2020. Salah satunya menyeret pebulutangkis Indonesia.

BWF menyebutkan identitas delapan pemain Indonesia yang terlibat skandal olahraga tersebut. Mereka adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti, Fadilla Afni, Aditiya Dwiantoro, dan Agrippina Prima Rahmanto Putra.

Benarkah Biaya Sewa Mahal, PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

Yang mengejutkan ada nama Agrippina. Agrippina pernah berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon dan Markis Kido.

Agri meraih prestasi cukup apik saat berpasangan dengan Marcus Gideon. Mereka  menyabet dua kali gelar juara dan dua kali runner up turnamen internasional.     

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

Lewat akun Youtube, Agri memberikan klarifikasi. Dia sebenarnya sudah menolak match fixing. Kesalahan dia menurut BWF adalah tidak melaporkan saat ada pengaturan skor.

"Jadi gini, gue pertama ketemu HT (pelaku match fixing) di Vietnam pada 2017 pada saat pertandingan. Sebenernya gue ga kenal dia. Dia nyamperin aja dan minta nomor. Gue kasih aja, sok deket aja. Gue pikir, dia kenal gue," kata Agri.

"Malamnya, HT nge-chat gue. Kata dia, besok mau ga gue ngalah? Tapi, Alhamdulillah bisa gue tolak. Nah, HT ini ketangkep ama BWF. Handphone dia digeledah. Berhubung gue pernah chat, gue juga dianggap terlibat," lanjutnya.

Agri lalu bertemu dengan orang BWF dan diinterogasi selama dua jam. Dia mengonfirmasi sudah menolak tawaran dari HT.

"Salahnya gue menurut BWF gue tidak melaporkan match fixing. Gue ga lapor karena gue ga bakal mikir bakal panjang. Udah gue tolak waktu itu, selesai," jelasnya.

Agri pun mengajukan banding kepada BWF. Dia berharap dibebaskan dari segala tuntutan. BWF memang masih memberi kesempatan kepada terdakwa untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terhitung 21 hari usai keputusan.

Sebenarnya masih ada tuduhan BWF yang tidak dijelaskan dalam klarifikasi Agri. Dia disebut terlibat dalam taruhan pertandingan bulutangkis yang juga melibatkan sosok HT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya