Pasangan Muda Bersinar, Harapan Baru Ganda Putra Indonesia

VIVA Bulutangkis: Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Ganda putra Indonesia memang gagal memenuhi target di Thailand Open I dan II. Tapi, di balik raihan negatif tersebut, muncul sebuah harapan baru di pundak para pasangan muda.

Akhir Tragis Leo/Daniel di All England 2024

Diketahui, Tim Merah putih mengirim lima pasangan untuk bertarung di Thailand Open I dan II. Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Dari kelima pasangan tersebut, tak ada satu pun yang berhasil menjejakkan kaki ke final. Sebuah catatan minor terutama dari ganda putra andalan, Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian.

Dukungan Istora Senayan Bikin Leo/Daniel Percaya Diri di Indonesia Masters 2024

Kendati demikian, pelatih tim ganda putra, Herry Iman Pierngadi, menyimpulkan satu hal positif setelah melakukan evaluasi. Dia melihat masa depan yang cerah di sektor ganda putra.

Pasalnya, pria yang kerap disapa coach Naga Api itu menyebut penampilan ketiga pasangan pelapis ini cukup baik selama bertanding di Thailand. Mereka dinilai memiliki harapan. Padahal, ini merupakan debut mereka di turnamen level super 1000.

Alasan Selebrasi Emosional Leo/Daniel Usai Juara Indonesia Masters 2024

"Mereka pertama kali turun di super 1000, tapi bisa melawan dan oke mainnya. Jadi di satu sisi, ada harapan dengan tiga pasangan-pasangan muda ini. Mulai kelihatan hasil latihan mereka, bisa bersaing dengan lawan-lawan negara lain juga," jelas Herry dikutip situs resmi PP PBSI.

"Jadi ada dua sisi. Memang satunya gagal, yang satunya ada harapan," ungkapnya.

Pada seri pertama Thailand Open pekan lalu, Leo/Daniel mampu mengalahkan seniornya, Fajar/Rian di babak kedua, 16-21, 21-17, 22-20. Sayang, langkah mereka dihentikan Goh V. Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia) di babak semifinal dengan skor 19-21, 10-21. 

Sedangkan pada seri kedua ini, di babak pertama Fikri/Bagas menyingkirkan juara All England 2016, Vladimir Ivanon/Ivan Sozonov (Rusia) dengan rubber game 21-15, 16-21, 21-13. Namun di babak kedua, mereka tersingkir oleh Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman), 16-21, 15-21.

Sementara Pramudya/Yeremia, pada babak pertama seri kedua mengalahkan pasangan Prancis, Eloi Adam/Julien Maio, 21-14, 21-16. Kemudian dikalahkan kompatriotnya, Ahsan/Hendra di babak kedua, 18-21, 18-21.

"Saya sih tidak selalu melihat menang atau kalahnya. Saya melihat cara mereka bermain, pola mereka bermain sudah terbentuk, sudah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tinggal nanti ditambahin jam pertandingan dan ada beberapa teknik yang harus diperbaiki," ucap Herry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya