Greysia Polii Ungkap Cara Agar Atlet Bulutangkis Indonesia Berprestasi

Atlet bulutangkis Indonesia, Greysia Polii
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Indonesia gagal memenuhi target yang diberikan selama berlaga di Thailand (turnamen Leg Asia). Indonesia mengikuti tiga turnamen yang dihelat di Negeri Gajah Putih. 

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Tiga turnamen yang dilakoni antara lain, BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 1, BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 2, dan BWF World Tour Finals 2020.

Sayangnya, tim Merah Putih cuma berhasil membawa satu medali emas yang dipersembahkan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka menjuarai BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 1.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Sementara, di BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 2, tak ada satu pun wakil di final. Greysia/Apriyani dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan terhenti di semifinal.

Dan di BWF World Tour Finals, dari lima wakil yang lolos di empat sektor, hanya Ahsan/Hendra yang mampu melaju hingga ke final namun kalah dari pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin. Sisanya, tak lolos dari fase grup.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Ada masukan dari atlet bulutangkis Indonesia untuk Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Hal ini disampaikan Greysia Polii.

"Harapan kami kepada pengurus baru memang dimulai pandemi ini saya rasa justru banyak banget ekstra yang harus dilakukan. Dalam sisi teknis pasti dibutuhkan penyesuaian, karena dunia olahraga ini kan berbeda dengan dunia politik dan lain-lain," ujar Greysia dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI, Selasa 9 Februari 2021.

"Terlebih lagi dibutuhkan penyesuaian non-teknis, terutama saat kondisi pandemi ini. Bagaimana tetap bisa mencari dana misalnya. Banyak hal yang menurut saya sebagai atlet pun sulit untuk dipikirkan. Terlalu banyak yang membuat pengurusan baru ini harus ekstra kerja keras, untuk melindungi para atletnya. Terutama bagaimana supaya atlet-atlet ini juga bisa berprestasi seperti yang lalu-lalu," tambahnya.

Namun Greysia juga menilai, kesuksesan dalam meraih prestasi bukan hanya ditentukan dari pengurusnya saja. Melainkan dari sisi atletnya sendiri. Untuk itu, dibutuhkan terjalinnya komunikasi dan kerja sama yang baik antara semua pihak yang terlibat di dalamnya.

"Kan yang diharapkan itu meski keadaan berubah, tapi prestasi tetap sama. Sebetulnya itu bukan hanya dari sisi pengurusnya saja, tapi dari atletnya juga sendiri. Harus ada komunikasi yang baik, sehingga kita bisa kerjasama dengan baik juga," tutur Greysia.

"Jadi saya harap baik dari atlet, pelatih, pengurus, semuanya bisa bekerja sama dengan baik. Sehingga ada situasi yang baik juga terjalin di antara kami sebagai garda depan bulutangkis Indonesia," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya