Jelang Tur Eropa, Jonatan Christie Cs 'Disiksa' PBSI

Sejumlah atlet bulutangkis melakukan latihan jelang Kejuaraan Piala Sudirman 2019 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 7 Mei 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Atlet bulutangkis Indonesia yang bernaung di bawah pelatnas PBSI di Cipayung sudah kembali latihan usai menjalani tiga turnamen beruntun di Thailand, Januari lalu. Pada latihan kali ini, Jonatan Christie cs langsung 'disiksa' oleh para pelatih.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Latihan kembali dimulai setelah para pebulutangkis selesai menjalani isolasi mandiri. Kegiatan ini digeber sebagai persiapan menuju tiga turnamen yang akan dihelat pada Maret mendatang, yakni Swiss Open, Jerman Open, dan All England.

Sejumlah persiapan langsung diberikan para pelatih bagi para atlet. Mulai dari sisi teknik, fisik, mental, dan daya juang. Tidak ketinggalan faktor gizi dan sport science.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan, menjelaskan bahwa ia bersama Rionny Mainaky dan tim pelatih sudah melakukan rapat evaluasi atas hasil yang didapat di Thailand sekaligus mengidentifikasi kekurangan-kekurangan para atlet untuk diperbaiki jelang tur Eropa.

“Pertandingan di masa pandemi ini memang special case, karena banyak sekali tekanan. Dari mulai protokol kesehatan yang ketat, pembatasan ruang gerak hanya di hotel dan tempat pertandingan, juga pemeriksaan tes usap yang berkala menjadi kekhawatiran yang terus-menerus. Ini memang tantangan,” kata Iwan dikutip situs resmi PBSI.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

“Saya sudah rapat dengan semua, hal non-teknis ini harus kita antisipasi dan saya menyarankan kita coba simulasi di lingkungan pelatnas dengan situasi yang sama seperti di dalam pertandingan yang akan kita hadapi. Saya juga akan berkoordinasi dengan pelatih untuk menambah volume latihan demi mempertahankan daya tahan yang baik untuk atlet kita,” tambahnya.

Sebagai informasi, Indonesia gagal mewujudkan target yang diusung pada tiga turnamen di Thailand, yakni BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 1, BWF World Tour Super 1000 Thailand Open jilid 2, dan BWF World Tour Finals.

Dari ketiga turnamen tersebut, Tim Merah Putih hanya mampu meraih satu medali emas yang disumbangkan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka mengalahkan wakil tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-15 dan 21-12.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya