Praveen Jordan Tempur di All England Open 2021 Usai Robek Sendi Bahu
- Instagram: badminton.ina
VIVA – Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tidak sabar menatap laga perdana BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021. Turnamen ini dimulai hari ini, Rabu 17 Maret hingga 21 Maret mendatang.
Berstatus sebagai juara bertahan, pasangan nomor empat dunia ini mengaku tidak mau terbebani. Mereka mencoba bermain serileks mungkin.
Tentu, turnamen sebesar ini menjadi ujian berat bagi mereka. Terutama untuk Praveen yang baru saja pulih dari cedera.
Meski demikian, Praveen yang sempat mengalami cedera bahu, mengaku saat ini kondisinya sudah sembuh dan kembali normal. "Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Persiapan juga sudah bagus. Sudah oke semua," ujar Praveen dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI.
"Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan di sini. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin," tambah pemain dengan panggilan akrab Ucok ini.
Selain itu, menurut Praveen soal komunikasi sudah kembali membaik. Semua sudah selesai dan mereka siap tempur.
"Untuk komunikasi saya dan Melati juga sudah kembali baik, sangat baik malah. Kemarin hanya miskomunikasi kecil saja, tidak perlu dikhawatirkan. Semua sudah selesai dan kami sudah siap tempur," tegas Praveen.
Sebelumnya, memang kabar buruk datang dari Praveen. Usai berlaga di Thailand, ia mengalami cedera di bahu. Hal ini diungkap asisten pelatih ganda campuran Nova Widianto.
PBSI telah kembali memulai latihan timnya pekan ini. Namun, Praveen belum menjalani latihan intens bersama tim bulutangkis di Pelatnas, Cipayung. Ia masih memulihkan diri.
"Praveen Jordan sedang pemulihan bahu dan belum latihan. Kemarin dia sudah MRI dan hasilnya memang ada peradangan dan robekan di area rotator cuff-nya," ujar Nova dikutip dari situs resmi PBSI, Jumat 12 Februari 2021 lalu.
On This Day: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
Kejadian tak mengenakkan dialami kontingen Indonesia di All England 2021. Saat itu, Indonesia dipaksa mundur karena satu pesawat dengan penumpang COVID-19.
