Pedihnya Praveen/Melati Gagal Pertahankan All England Tanpa Bertanding

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juara All England 2020
Sumber :
  • Antara Foto

VIVA – Nasib tragis harus dialami tim Indonesia di  BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mencoret Indonesia dari turnamen tersebut.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Indonesia dicoret dari turnamen All England setelah para pemain dan staf berada satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham.

Kekecewaan pun muncul dari semua pemain. Terlebih, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka gagal mempertahankan gelar tanpa bertanding sama sekali.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Praven/Melati sukses merebut All England Open 2020. Kala itu, mereka menekuk pasangan Thailand  Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di laga final lewat rubber game, 21-15, 17-12, 21-8.

"Saya dan teman-teman atlet Indonesia mengungkapkan rasa kecewa dan prihatin atas ketidakadilan yang diterima oleh tim Indonesia," ungkap Praveen di Instagram.

Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

Praveen juga memberikan kronologis dicoretnya Indonesia dari All England. Ada lima poin yang jadi sorotan, yakni:

1. Seluruh tim Indonesia yang berangkat ke Birmingham untuk mengikuti All England 2021 SUDAH melakukan 2 kali vaksin.

2. Seluruh tim Indonesia sudah mengikuti protokol kesehatan dan telah melakukan Swab PCR H-1 sebelum keberangkatan kami ke Birmingham.

3. Setelah kami tiba di Crowne Plaza Birmingham City Centre Hotel, seluruh tim Indonesia juga sudah mengikuti aturan dari BWF untuk melakukan Swab PCR. Sebelum All England dimulai, ada beberapa tim dari negara lain yang mendapatkan hasil positive dari Swab PCR awal. Namun, setelah dilakukan test ulang dan diperoleh hasil negative, mereka diperbolehkan mengikuti pertandingan.

4. Pada hari pertama (17 Maret 2021), saat sebagian pemain Indonesia sudah / sedang melangsungkan game dan ada juga yang masih menunggu match. Kami mendapatkan kabar ini, tim Indonesia (medis, physiotherapist, dan beberapa atlet yang sedang cooling down) dipaksa keluar dari arena untuk kembali ke hotel tanpa menggunakan akses yang disediakan.

5. Seperti yang telah diketahui dari berita yang beredar bahwa saat penerbangan tim Indonesia dari Istanbul menuju Birmingham terdapat salah satu penumpang yang terkena COVID-19. Ada tim dari Turki yang satu pesawat juga dengan kami, tetapi pemain tersebut tetap bisa mengikuti pertandingan.

"Hal ini mungkin tidak akan terjadi apabila @bwf.official menerapkan Sistem Bubble sebelum All England 2021 diselenggarakan," ungkap Praveen menutup tulisannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya