Misteri Pembawa COVID-19 yang Bikin Indonesia Didepak dari All England

Turkish Airlines.
Sumber :
  • trtworld.com

VIVA – Bulutangkis dunia memanas. Indonesia secara mengejutkan dicoret dari BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

National Health Service (NHS) atau otoritas kesehatan Inggris mengirim email yang berisi kewajiban isolasi. Dari 24 anggota rombongan Indonesia, 20 di antaranya mendapat email tersebut.

Kewajiban isolasi didasarkan tracing NHS karena tim Indonesia sempat berada satu pesawat dengan penumpang yang terindikasi positif COVID-19. Isolasi dilakukan hingga 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Diketahui, Tim bulutangkis Indonesia mendarat di Birmingham, Inggris, Sabtu siang waktu setempat, 13 Maret 2021. Mereka semua sempat transit di Istanbul, Turki, untuk menaiki maskapai Turkish Airlines menuju Birmingham.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia, Desra Percaya telah memutakhir kabar pasca didepaknya tim bulutangkis Indonesia dari BWF World Tour 1000 All England Open 2021.

Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

Desra mengaku telah melakukan komunikasi secara intensif. Ia telah bicara dengan National Health Service (NHS) atau otoritas kesehatan Inggris, Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Poul Erik Hoyer Larsen, Badminton Inggris dan lainnya.

Desra pun secara blak-blakan menyampaikan rasa kekecewaannya kepada pihak terkait. Termasuk panitia dan BWF.

"Semua upaya sudah saya laporkan ke Ibu Menlu Retno Marsudi. Ibu menteri pun sudah menyampaikan ke Menlu Inggris. Kemarin saya sudah marathon komunikasi kepada semua pihak. Kepada BWF, bahwa anda tidak siap melaksakan All England dalam kondisi pandemi," ujar Desra saat konferensi pers via zoom, Jumat malam 19 Maret 2021.

"Dari berbagai komunikasi, dalam saya simpulkan tidak ada kebijakan bersifat diskriminatif, namun karena kompetensi BWF tidak baik dalam pelaksaan kebijakan itu telah terjadi diskriminasi dan unfair," tambahnya.

Hanya saja, hingga detik ini tak terjawab siapa penumpang anonim yang terpapar tersebut. Sejak Indonesia didepak, desakan membongkar siapa orang itu mengalir deras.

Namun tampaknya NHS enggan memberikan jawaban. Tentu ini akan tetap selalu menjadi rasa penasaran bagi semua pecinta bulutangkis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya