Catat BWF, Indonesia Pulang dalam Keadaan Menang

VIVA Bulutangkis: Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon.
Sumber :
  • Instagram: Marcus Fernaldi Gideon

VIVA – Tim Bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Indonesia dicoret karena berada satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham.

Berdasarkan peraturan protokol kesehatan yang berlaku di Negeri Ratu Elizabeth itu, tim Indonesia wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Benarkah Biaya Sewa Mahal, PBSI Bongkar Alasan Indonesia Open 2024 Batal Digelar di Indonesia Arena

Sementara itu, manajer tim bulutangkis Indonesia Ricky Soebagdja mengatakan, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan Duta Besar RI di London, Desra Percaya, tim Indonesia akhirnya bisa pulang lebih cepat. Indonesia akan kembali ke Tanah Air hari ini Minggu 21 Maret 2021.

KBRI juga memfasilitasi tes kit untuk swab secara mandiri. Proses swab dilakukan oleh dokter PP PBSI dan hasilnya akan dibawa oleh KBSI ke laboratorium di Birmingham untuk dites PCR.

8 Pebulutangkis Indonesia Kena Sanksi Berat BWF, Ada yang Dihukum Seumur Hidup

“Alhamdulillah, setelah Pak Dubes, yaitu Pak Desra bertemu dengan pihak NHS, beliau mendapatkan izin dan keputusan bahwa kami bisa lebih cepat pulang ke Indonesia. Hari ini kami semua akan melakukan Swab PCR untuk syarat kepulangan kami nanti, yang juga alat tes kit-nya diberikan oleh KBRI. Ini semua sudah mendapatkan izin baik dari NHS, maupun panitia All England,” ujar Ricky dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI.

“Kepulangan Tim Indonesia, Insya Allah dijadwalkan Minggu, 21 Maret melalui London, karena tidak ada penerbangan dari Birmingham di tanggal tersebut. Untuk transportasi dari Birmingham ke London akan dibantu oleh KBRI, kami akan dijemput dan diantar hingga ke bandara nanti oleh Pak Desra, Dubes RI di London,” kata Ricky.

Dubes Desra sebelumnya mengatakan, ia telah melakukan komunikasi secara intensif. Ia telah bicara dengan National Health Service (NHS) atau otoritas kesehatan Inggris, Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Poul Erik Hoyer Larsen, Badminton Inggris dan lainnya.

Desra pun mengaku, secara blak-blakan menyampaikan rasa kekecewaannya kepada pihak terkait. Termasuk panitia dan BWF.

"Semua upaya sudah saya laporkan ke Ibu Menlu Retno Marsudi. Ibu menteri pun sudah menyampaikan ke Menlu Inggris. Kemarin saya sudah marathon komunikasi kepada semua pihak. Kepada BWF, bahwa anda tidak siap melaksakan All England dalam kondisi pandemi," ujar Desra saat konferensi pers via zoom, Jumat malam 19 Maret 2021.

"Dari berbagai komunikasi, dalam saya simpulkan tidak ada kebijakan bersifat diskriminatif, namun karena kompetensi BWF tidak baik dalam pelaksaan kebijakan itu telah terjadi diskriminasi dan unfair," tambahnya.

Selain itu, Desra juga menyatakan dengan tegas. Indonesia tidak pulang dalam keadaan kalah, melainkan menang.

"Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan dan lainnya saya kawal mereka sampai naik pesawat. Indonesia tidak kalah, mereka pulang dalam keadaan menang," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya