Fakta Ganasnya Netizen Indonesia, Pantas Akun All England Hilang

Peta kekuatan Indonesia di media sosial.
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Turnamen All England Open 2021 telah usai. Namun, cerita mengenai turnamen bulutangkis ini masih menarik untuk disimak.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Yang paling fenomenal adalah cerita mengenai ganasnya netizen Indonesia. Mereka ramai-ramai "bersilaturahmi" ke sejumlah akun terkait buntut didepaknya tim bulutangkis Indonesia secara kontroversial.

Akun Instagram dan Twitter Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menjadi sasaran. Diselimuti kekecewaan, mereka tanpa henti, memprotes mengapa skuad 'Merah Putih' dipaksa mundur dari  turnamen paling bergengsi di dunia tersebut.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Bukan cuma akun media sosial BWF yang menjadi sasaran empuk. Netizen Indonesia juga menyambangi akun instagram resmi All England. Bahkan, akun bercentang biru tersebut sampai harus hilang dari peredaran.

Fenomena ini mendapat perhatian dari Kepala Bidang Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto. Pria yang akrab disapa Koh Rudy tersebut membeberkan peta kekuatan netizen Indonesia.

Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

"Mempunyai lebih dari 69,2 juta pengguna aktif Instagram, 52,4 juta pengguna aktif Twitter serta 140 juta pengguna aktif Facebook yang siap menjatuhkan bom komentar dengan kekuatan 2700 klik per detik, dengan jangkauan jelajah seluruh dunia, yang secara sistematis, terstruktur, dan masif dapat meluluhlantakkan mental dan menghancurkan psikis serta melenyapkan musuh secara permanen di dunia maya," bunyi tulisan yang diunggah Koh Rudy.

Tim bulutangkis Indonesia disebut satu pesawat dengan penumpang anonim yang positif COVID-19. Pada hari pertama, 17 Maret 2021 beberapa wakil Merah Putih sudah berlaga, namun diminta mundur dan diusir dari Utilita Arena Birmingham waktu itu juga.

National Health Service (NHS) atau otoritas kesehatan Inggris mengirimkan email ke tim Indonesia untuk dikarantina hingga 23 Maret. Tapi, berkat bantuan semua pihak dari Indonesia mereka bisa pulang lebih cepat ke Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya