Usulan Perubahan Format Skor dari PBSI Tuai Kritik

Istora Senayan Jakarta Indonesia Masters 2019
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

VIVA – Beberapa waktu lalu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah resmi mengajukan usulan perubahan format skor dari 3X21 menjadi 5X11. Usulan ini akan dibahas pada Rapat Umum Tahunan BWF tanggal 22 Mei mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, menyambut gembira wacana perubahan format skor ini. Ia beranggapan, poin 5X11 akan menguntungkan pemain-pemain Indonesia.

"Untuk perubahan skor ini, saya rasa pemain kita tidak akan terlalu kaget karena dalam latihan sudah ada program seperti itu. Main dengan poin-poin kecil," ujar Rionny dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI, Rabu 14 April 2021.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Untuk pemain mereka lebih suka karena dari segi teknik, kecepatan, dan skill lebih luwes. Kami menyambut baik dan gembira bila nanti memang jadi diterapkan," tambahnya.

Walau usulan perubahan skor datang dari bulutangkis Indonesia, Rionny menyatakan bukan berarti tantangan menjadi mudah bagi tim Merah-Putih. Dengan bermain sistem 5X11 itu maka pemain harus sudah fokus sejak awal pertandingan. Sangat berbahaya bila tidak langsung in saat masuk ke lapangan.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Dan untuk menghadapi hal tersebut, Rionny mengaku sudah menyiapkan beberapa menu program latihan khusus ke depan.

"Untuk perubahan latihan, kami sudah mulai dari sekarang, menyesuaikan permainan dengan poin-poin kecil. Poin 11 atau poin tujuh. Latihan fokus dan konsentrasi utamanya. Tidak mudah memang karena berdasarkan yang saya lihat, khususnya pemain tunggal, kalau sudah menang dua gim lalu lawan mengambil gim ketiga, tekanan suka berbalik. Akhirnya kalah 3-2,"  ungkap Rionny.

Usulan perubahan itu menuai kritik. Banyak fans bulutangkis Indonesia dan netizen yang tak setuju.

Ada yang menilai PBSI tak mempedulikan penonton. Main cepat tak membuat penonton yang hadir bisa menikmati pertandingan.

"Dia ingin main cepat tp tdk peduli dg penonton. atlet dibayar oleh siapa? ya pasti penonton rela membayar mahal tiket. maka saya sbg fan badminton menolak sistem poin 5x11. pertahankan sistem 3x21!," tulis pemilik akun li_raka_10.

"Udah lah dicoba dulu aja di beberapa turnamen. Nanti kalau gak cocok kan bisa dibatalkan,toh masih masa pandemi jadi gaada penonton yang dirugikan kalau ternyata terlalu cepet/boring. Kan kalau belum dicoba gk tau rasanya," tulis pemilik akun mmsp_1.

“21x3 tdk ada masalah, pertandingan jg lbh seru,, terkadang sistem yg skrg aja trasa cpt kalo lawan dlm posisi kurang bagus, apalagi mau dirubah jd lbh pendek, seperti apa rasanya? Baru datang nonton lgsg pulang,,,,,” kata pemilik akun ardhifir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya