Kasus COVID-19 Melonjak, Ka Long Angus Siapkan Kejutan di 2 Turnamen

VIVA Bulutangkis: Tunggal Putra Hong Kong, NG Ka Long Angus.
Sumber :
  • Instagram: NG Ka Long Angus

VIVA – Federasi Bulutangkis India (BAI) secara resmi menunda penyelenggaraan turnamen India Open 2021 yang sejatinya dihelat pada 11-16 Mei mendatang. Keputusan ini diambil lantaran adanya lonjakan kasus penderita COVID-19 di kawasan New Delhi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

BAI mengambil keputusan ini setelah berkonsultasi dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan otoritas kesehatan setempat. Belum ada pengumuman baru kapan turnamen ini akan dihelat. 

"Semua upaya dilakukan oleh penyelenggara untuk menyiapkan lingkungan turnamen yang aman bagi semua peserta. Tetapi lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini dan gawatnya situasi di Delhi membuat BAI tidak punya pilihan selain menunda turnamen," demikian pernyataan resmi BWF.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sementara itu, tunggal putra andalan Hong Kong NG Ka Long Angus sibuk mempersiapkan diri. Meski India Open ditunda, ia siap untuk dua turnamen bergengsi yang akan digelar di akhir Mei dan Juni yakni Malaysia Open (25-30 Mei 2021) dan Singapore Open (1-6 Juni 2021).

Lewat akun Instagramnya, Ka Long Angus mengunggah foto usai latihan. Ia menambahkan pesan siap berlaga di turnamen selanjutnya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Akhirnya selesai juga satu bulan pelatihan berat. Waktunya santai sedikit dan semoga siap untuk Malaysia dan Singapura," tulis Ka Long Angus dikutip VIVA Bulutangkis.

Sekadar informasi, berbicara India Open yang ditunda, merupakan salah satu turnamen berlevel Super 500 yang masuk perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo. Sebelumnya, memang banyak pebulutangkis unggulan yang mundur dari turnamen ini.

Beberapa di antaranya adalah Carolina Marin, Anders Antonsen, Ratchanok Intanon, Rasmus Gemke dan pasangan ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Seluruhnya menjadikan meningkatnya kasus COVID-19 sebagai alasan mundur dari turnamen ini.

Delhi yang notabene menjadi tempat digelarnya India Open memang sedang jadi zona merah. Kota tersebut dilanda lonjakan kasus COVID-19 yang sangat tinggi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya