Target 2 Emas untuk Bulutangkis Indonesia di Olimpiade Tokyo

Komite Olimpiade Indonesia datang ke Pelatnas PB PBSI
Sumber :
  • Dok. Komite Olimpiade Indonesia

VIVA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyambangi Pelatnas PB PBSI di Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa 27 April 2021. Dia datang ditemani oleh Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo, Rosan P Roeslani.

Greysia Polii Masuk Jajaran Komite Eksekutif NOC Indonesia

Oktohari berharap pada Olimpiade Tokyo yang digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021, kontingen bulutangkis Indonesia dapat membawa pulang dua medali emas.

Alasan Okto menargetkan raihan itu karena pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia bisa mendapat satu medali emas.

Kisah Atlet Aljazair dan Sudan Tolak Tanding Lawan Israel di Olimpiade 2020

"Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dihadapkan dengan virus zika dan Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas," kata Oktohari, dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA.co.id.

"Kini di tengah tantangan pandemi COVID-19, kami berharap Indonesia bisa embawa pulang dua medali emas," imbuhnya.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Okto menyadari, menatap Olimpiad Tokyo yang harus diundur selama satu tahun tidaklah cukup juga bagi atlet untuk melakukan persiapan.

Karena itulah dia berharap pebulutangkis yang akan mentas di ajang empat tahunan tersebut bisa menjaga kebugaran dan kesehatannya.

"Ini bukan Olimpiade yang mudah karena banyak keterbatasan yang kita hadapi. Meski begitu, kita semua harus berjuang bersama-sama untuk menjawab tantangan prestasi," tuturnya.

Rosan sebagai CdM memastikan pihaknya bakal rutin untuk mengunjungi pelatnas atlet Indonesia menuju Olimpiade Tokyo. Apalagi waktu sudah semakin dekat.

"Ini masa yang tidak gampang. Kita harus terlatih untuk menjalankan protokol kesehatan agar tetap sehat dan terhindar dari COVID-19," kata Rosan.

"Waktu sudah dekat, tolong atlet-atlet menjaga diri karena sebaik apa pun persiapan, percuma jika saat jelang keberangkatan ke Olimpiade justru terkena COVID-19," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya