- VIVA.co.id
VIVA – Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Sederet wakil negara peserta telah mempersiapkan diri, termasuk dari cabang bulutangkis.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengonfirmasi tidak ada turnamen lagi yang akan dimainkan masuk poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Dengan demikian, meskipun periode kualifikasi secara resmi ditutup pada 15 Juni 2021 sesuai dengan Revisi Sistem Kualifikasi Tokyo 2020, daftar peringkat Race To Tokyo tidak akan berubah.
Undangan akan segera dikirim dengan daftar partisipasi akhir untuk dipublikasikan pada akhir proses ini.
“Proses kualifikasi Olimpiade ditutup karena tidak ada peluang tambahan bagi pemain untuk mendapatkan poin," ujar Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund.
"Namun, kami masih perlu menerima konfirmasi dari Komite Olimpiade Nasional dan Asosiasi Anggota, diikuti dengan kemungkinan realokasi, dan ini akan memakan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikannya," tambahnya.
Fakta miris jelang Olimpiade, tak lain adalah nasib pebulutangkis China. Wakil Tiongkok memang menjadi sorotan belakangan, sebab sudah setahun lebih mereka tak berlaga.
VIVA Bulutangkis mencatat, China sudah setahun lebih tak berlaga. Terakhir tampil di All England Open (11-15 Maret) 2020.
BWF sempat mengeluarkan pengumuman beberapa waktu lalu berjudul "Implikasi Coronavirus untuk Kompetisi Internasional". Mereka berjanji akan memperjuangkan China bisa berlaga.
Janji BWF hingga detik ini tak ada yang dipenuhi. Tak lama lagi, Olimpiade Tokyo juga akan digelar, tentu suatu kerugian yang amat besar bagi China sebagai raksasa bulutangkis dunia.
Dari segi rangking dunia, China juga sudah terancam, bahkan ada yang tergusur karena tak pernah lagi berlaga. Ini perlu menjadi perhatian bagi BWF.
Jika tak juga ada kejelasan, tak menutup kemungkinan China terancam absen di Olimpiade. BWF hingga detik ini tak kunjung memberikan kejelasan soal nasib mereka.
