Terungkap, Masalah Krusial Jojo dan Ginting Jelang Olimpiade Tokyo

VIVA Bulutangkis: Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie.
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Kurang dari dua bulan tersisa sebelum penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 bergulir, skuad Garuda terus meningkatkan konsistensi penampilan.

Momen Zara Nonton Langsung All England Sebelum Lepas Hijab, Lihat Jojo dan Fajar/Rian Juara

Pesta olahraga empat tahunan yang sempat ditunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19 itu, rencana dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Tim bulutangkis Indonesia yang meloloskan tujuh wakil juga sudah bersiap menyambut gelaran tersebut. Persiapan terus dikebut, baik secara teknis yang berkaitan dengan pelatihan atlet maupun nonteknis yang bersifat administratif.

Ginting Gagal Pertahankan Gelar, Jonatan Christie Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal BAC 2024

Tak terkecuali sektor tunggal putra yang memastikan menyertakan dua wakil di Tokyo, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Kedua pebulutangkis ini terus diasah agar lebih tajam ketika berlaga.

Kepala pelatih tunggal putra Indonesia (Pelatnas PBSI), Hendry Saputra Ho mengatakan, tidak bertanding dalam waktu relatif lama diakui Hendry cukup memengaruhi keadaan. Tetapi pelatih berusia 57 tahun itu berusaha menyiasatinya.

4 Wakil Indonesia Hadapi Lawan Tangguh di Perempat Final BAC 2024 Hari Ini

"Kalau untuk masalah sudah lama tidak bertanding, memang akhirnya kita menyiasati dengan konteks pola latihannya saja. Kita coba disamakan seperti pertandingan nanti. Juga di simulasi jadi kita bisa lihat kondisi mereka dan dampaknya apa nanti," ujar Hendry dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI, Senin 7 Juni 2021.

Tak dipungkiri Henry, batalnya Malaysia Open dan Singapore Open mempengarungi fisik maupun mental dari pemainnya. Padahal para pebulutangkis Indonesia sudah siap tempur.

"Batalnya Malaysia Open dan Singapore Open itu cukup berpengaruh. Bagaimana kondisi fisik dan mental anak-anak sebenarnya sudah siap tempur, tapi akhirnya mau tidak mau harus batal," ucapnya. 

"Itu yang kita cermati untuk persiapan ke Olimpiade ini. Ada dua bulan ke depan, kita harus siap dengan keadaan apapun. Jadi bagaimana kita merancang dan mengatur agar nanti bila sudah tiba di sana kondisinya sudah maksimal," kata dia.

PBSI sendiri sudah menyiapkan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada 18-19 Juni di Pelatnas Cipayung. Untuk format simulasi akan segera diumumkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya