PBSI Siasati Batalnya Sederet Turnamen Jelang Olimpiade Tokyo

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di BWF World Tour Finals
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Kurang dari dua bulan tersisa sebelum penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 bergulir, skuad Garuda terus meningkatkan konsistensi penampilan.

Greysia Polii Masuk Jajaran Komite Eksekutif NOC Indonesia

Pesta olahraga empat tahunan yang sempat ditunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19 itu, rencana dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Tim bulutangkis Indonesia yang meloloskan tujuh wakil juga sudah bersiap menyambut gelaran tersebut. Persiapan terus dikebut, baik secara teknis yang berkaitan dengan pelatihan atlet maupun nonteknis yang bersifat administratif.

Kisah Atlet Aljazair dan Sudan Tolak Tanding Lawan Israel di Olimpiade 2020

Begitu juga dengan pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka sedang fokus mematangkan persiapan menuju Olimpiade Tokyo.

Satu-satunya wakil dari sektor ganda putri tersebut bertekad untuk menyumbang medali untuk pertama kalinya sepanjang gelaran Olimpiade. Meski demikian, mereka tetap diminta untuk tidak terlalu tertekan dan terus menjaga ekspektasi. 

Hadiah Spesial Didapat Greysia Polii Tepat di Hari Gantung Raket

Di All England, Greysia/Apriyani gagal tanding karena seluruh tim Indonesia dipaksa mundur kala itu. Sementara Malaysia dan Singapura Open yang rencananya menjadi turnamen antara sebelum ke Tokyo juga batal digelar karena pandemi COVID-19 yang kembali mengganas.

Pelatih kepala ganda putri PP PBSI, Eng Hian mengatakan, pembatalan turnamen-turnamen itu berpengaruh kepada mental Greysia/Apriyani. Selain itu, tidak bisa membaca peta kekuatan lawan.

"Pasti ada pengaruhnya pembatalan turnamen-turnamen itu, terutama untuk kondisi mentalnya. Sebagai atlet kan butuh suasana kompetisi untuk mencoba hasil latihan. Begitu juga pelatih, untuk bisa menilai hasil latihan ini efektif atau tidak. Tetapi nyatanya tidak ada ajang untuk melakukan itu," ujar pria yang akrab disapa Didi itu dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI, Kamis 10 Juni 2021.

"Selain itu, kami akhirnya tidak bisa terlalu membaca kekuatan lawan. Tapi berdasarkan hasil turnamen sebelumnya, tanpa mengecilkan negara lain, saya masih melihat persaingan tetap akan dari Jepang, China, dan Korea," tambah Didi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Didi sudah menyiapkan menu latihan tidak biasa bagi Greysia/Apriyani. Mereka akan menggelar sparring dengan melawan tim ganda putra.

"Jadi persiapan untuk Greys/Apri dari dua minggu lalu saya masih fokus ke peningkatan strength dan endurance. Fokus stabilisasi daya tahan, konsistensinya untuk bermain dengan durasi yang lebih lama. Dua minggu ke depan baru nanti akan ada perubahan ke pola pergerakan dan spsesifik akurasi. Kira-kira tiga minggu sebelum hari-H baru fokus ke strategi dan kompetisi," ucap Didi.

"Saya juga sudah menyiapkan menu sparring dengan ganda putra untuk menambah kecepatan dan kekuatan mereka," kata dia.

Sekadar informasi, Greysia/Apriyani yang saat ini berada di peringkat enam dunia dipastikan turun di Olimpiade tanpa turnamen pemanasan. Turnamen terakhir yang diikuti mereka adalah Thailand Open I dan Thailand Open II Januari lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya