Ngeri, Kondisi Kaki Ganda Rangking 1 Dunia saat Hadapi Greys/Apri

Ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di Olimpiade Tokyo
Sumber :
  • Instagram: Matias Ibo

VIVA – Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu memastikan tiket perempatfinal bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Itu setelah mereka melibas pasangan Jepang rangking satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. 

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan

Greysia/Apriyani menang lewat rubbergame, 24-22, 13-21 dan 21-8. Hasil itu membuat Wakil Tanah Air memuncaki klasemen akhir Grup A.

Ada fakta mengerikan di balik laga tersebut, Bertanding di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa 27 Juli 2021, ternyata salah satu lawan Greysia/Apriyani yaitu Sayaka Hirota dalam kondisi cedera.

Pebulutangkis Jepang Kento Momota Putuskan Pensiun

Ia berlaga dalam kondisi cedera lutut ACL.  Agar dia tetap bisa membela Jepang, maka Sayaka harus menggunakan brace lutut.

Analisa pun diberikan mantan fisioterapi Timnas Indonesia, Matias Ibo. Brace lutut yang diberikan membatasi pergerakan kakinya ke arah tertentu dan sudut tertentu. Dengan demikian pergerakan di dalam lututnya tetap bisa dilakukan dalam sebuah batasan yang ada tanpa rasa sakit.

Anindya Bakrie Rapat dengan NOC Prancis dalam Rangka Persiapan Olimpiade 2024

"Pemain badminton asal Jepang Sayaka Hirota bermain di olimpiade ini dengan cedera lutut ACL (SLIDE 2) agar bisa tetap ikut dan bela negaranya dia menggunakan brace lutut yang membatasi pergerakan kakinya ke arah tertentu dan sudut tertentu. Dengan demikian pergerakan di dalam lututnya tetap bisa dilakukan dalam sebuah batasan yang ada tanpa rasa sakit.

(Contoh 1 : kakinya dibatasi untuk tidak bisa diluruskan sama sekali; jadi selama bertanding dia akan bermain dengan lutut sedikit tertekuk ) .. (Contoh 2: pergerakan pivot dan rotasi lutut dibatasi juga padahal badminton isinya hampir semua perputaran di lutut) (Contoh 3 : posisi lutut yg bisa menekuk penuh pun dibatasi agar tidak terjadi kompresi berlebihan di lutut).. kebayang kan betapa terbatasnya pergerakan di lutut, tetapi ini dengan tujuan satu yaitu agar lutut tetap bisa digunakan dengan meminimalisasi rasa sakit dan mengurangi kerusakan-kerusakan tambahan.. (TETAP RESIKO TINGGI).
..
Pendapat saya :: RESPECT sekali dengan atlet satu ini @h.sayaka10 mental dan daya juangnya luar biasa tapi yang pastinya ini sekaligus mengambil resiko tinggi untuk masa depan…,"
tulis Matias Ibo di Instagramnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya