Fakta Mengerikan Gadis 23 Tahun, Rebut Takhta Maharatu Bulutangkis

Tunggal putri China, Chen Yufei di Olimpiade Tokyo 2020
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Olimpiade Tokyo memang telah usai. Digelar pada 23 Juli lalu dan berakhir 8 Agustus 2021.

Ada banyak kisah menarik dari para atlet dunia. Salah satunya dari tunggal putri China, Chen Yufei.

Gadis 23 tahun itu benar-benar mengerikan di Olimpiade. Hingga ia meraih gelar juara sekaligus medali emas di sana.

VIVA Bulutangkis merangkum, Yufei tampil meyakinkan dengan memulai perjalanan dari grup A. Pada laga perdana ia membantai wakil Mesir, Doha Hany dua gim langsung.

Laga kedua grup A, giliran wakil Turki, Neslihan Yigit jadi korban. Yufei melumat lawannya dua gim langsung.

Perempatfinal, ia menghajar tunggal putri Korea Selatan An Se Young. Masih sama, dengan kemenangan dua gim.

Semifinal, ia berhadapan dengan rekan senegaranya dari China He Bing Jiao. Kali ini ia menang lewat rubbergame.

Final membara, ia akhirnya membuktikan keganasan dengan menghajar ratu bulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying. Pemegang rangking satu dunia itu diamuk lewat rubbergame.

Gadis 25 Tahun China Catatkan Final Tercepat di French Open 2023

Rebut Takhta Maharatu

Keberhasilan Yufei ini menciptakan sejarah baru. Sebagai juara baru tunggal putri di Olimpiade.

Tai Tzu Ying Keok, Chen Yufei Juara French Open 2023

Sebelumnya, gelar juara dipegang oleh maharatu bulutangkis dunia Carolina Marin. Tragis, Marin harus absen di Olimpiade usai dihantam badai cedera.

Melansir dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), pebulutangkis asal Spanyol itu memutuskan mundur dari Olimpiade.

Misi Maharatu Bulutangkis Dunia Tuntaskan Dendam dan Menjemput Gelar Juara French Open 2023

Pemegang tiga gelar juara dunia itu seharusnya tampil di Tokyo. Dia menempati peringkat empat ranking race to Tokyo nomor tunggal putri kala itu. 

Usut punya usut, pebulutangkis berusia 27 tahun tersebut mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament dan meniskus di lutut kirinya. Alhasil, ia pun terpaksa harus naik meja operasi dan pemulihan, Juni lalu. 

Gregoria Mariska Tunjung dan Carolina Marin

Gregoria Mariska Tumbang, Indonesia Cuma Sabet Satu Gelar di Swiss Open 2024

Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung harus puas meraih gelar runner up turnamen BWF Super 300 Swiss Open 2024, setelah melakoni laga final yang begitu sengit

img_title
VIVA.co.id
25 Maret 2024