- VIVA.co.id
VIVA – Banyak kisah menarik dari atlet bulutangkis dunia. Salah satunya tunggal putri China, Chen Yufei.
Meski baru berusia 23 tahun, namun ia merupakan musuh yang mengerikan bagi lawan-lawannya. Bagaimana tidak, baru tampil di Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, namun ia sukses merebut takhta maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin.
Sejak 2021, Yufei baru sekali tampil di event besar. Ya, itu di Olimpiade, namun ia langsung melibas lima pebulutangkis dunia di sana dan meraih medali emas.
Alhasil status juara yang sebelumnya diraih Marin mampu digenggamnya. Marin merupakan juara Olimpiade 2016, namun ia absen di Tokyo.
VIVA Bulutangkis merangkum, Yufei tampil meyakinkan dengan memulai perjalanan dari grup A. Pada laga perdana ia membantai wakil Mesir, Doha Hany dua gim langsung.
Laga kedua grup A, giliran wakil Turki, Neslihan Yigit jadi korban. Yufei melumat lawannya dua gim langsung.
Perempatfinal, ia menghajar tunggal putri Korea Selatan An Se Young. Masih sama, dengan kemenangan dua gim.
Semifinal, ia berhadapan dengan rekan senegaranya dari China He Bing Jiao. Kali ini ia menang lewat rubbergame.
Final membara, ia akhirnya membuktikan keganasan dengan menghajar ratu bulutangkis Taiwan, Tai Tzu Ying. Pemegang rangking satu dunia itu diamuk lewat rubbergame.
Bukan hanya itu, di usianya yang masih 23 tahun Yufei kini menempati rangking 2 dunia. Ia membuntuti Tai Tzu Ying di rangking 1 dunia.
Pada update rangking Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) per 21 September 2021, Yufei mengantongi 101,065 poin. Tentu ini suatu keuntungan bagi Yufei untuk terus membuktikan keganasannya hingga akhir tahun.
Maharatu Bulutangkis Dunia Tak Terbendung, Jagoan China Hancur di BWF World Tour Finals 2023
Maharatu bulutangkis dunia, Carolina Marin melesat ke partai puncak BWF World Tour Finals 2023.
