Terungkap, Penyebab Raja Bulutangkis Dunia Jadi 'Ayam Sayur'

Tunggal Putra Jepang, Kento Momota di Piala Sudirman 2021
Sumber :
  • Instagram: BWF

VIVA – Piala Sudirman sudah berakhir, dimulai 26 September berakhir 3 Oktober 2021. China sukses menjuarai event ini usai menghancurkan Jepang di Energia Areena dengan skor 3-1.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Piala Sudirman menyisakan banyak cerita dari para atlet peserta. Salah satunya, datang dari raja bulutangkis dunia yang bernasib miris.

Bagaimana tidak, pemegang rangking 1 dunia itu bernasib tragis di Piala Sudirman. Tercatat, ia dua kali dihabisi wakil negara lain, dan itu di fase krusial semifinal dan final.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Pada semifinal, memang Jepang mengandaskan perlawanan Malaysia dengan skor 3-1. Tapi Momota keok di partai ini, Sabtu 2 Oktober 2021.

Pada laga ketiga, Momota bernasib miris. Ia dihabisi Lee Zii Jia dua gim langsung 22-20 dan 21-19.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Bukan hanya itu, di final pun sama. Momota kembali tumbang namun kali ini di tangan tunggal putra China Shi Yuqi.

Berlaga pada partai ketiga, Shi Yuqi menghabisinya lewat rubbergame. Ia dipaksa menyerah dan Shi Yuqi memenangkan duel 21-13, 8-21 dan 21-12.

Usut punya usut, ternyata fakta mengejutkan dari Momota kenapa bisa jadi 'ayam sayur' di Piala Sudirman. Hal ini diungkap Pelatih Kepala Tim Bulutangkis Jepang, Park Joo Bong.

"Setelah kekalahannya di Olimpiade, Momota terkejut, tim kami juga kaget. Bagaimanapun, dia kembali ke pelatihan dan melakoni turnamen ini. Kami tidak punya pilihan, Momota harus bermain melawan China," ujar Joo Bong VIVA Bulutangkis dikutip dari situs resmi BWF, Rabu 6 Oktober 2020.

Tak dipungkiri, padatnya jadwal pertandingan menjadi faktor kacaunya performa Momota. Sebelum final melawan China, Momota kelelahan.

"Dia telah memainkan banyak pertandingan terus-menerus. Setelah Olimpiade, dia bermain bagus di dua pertandingan melawan Lee Zii Jia dan Chou Tien Chen, tetapi setelah itu dia lelah. Sebelum final melawan China, kami bertanya apakah dia bisa bermain atau tidak, dari segi kondisi fisiknya," ucapnya.

"Kali ini dia adalah kapten kami, jadi dia memiliki tanggung jawab itu. Saya pikir dia lelah, tetapi dia ingin bermain, jadi kami memasukkannya ke dalam susunan pemain," tambahnya. 

"Shi Yu Qi juga tahu dia lelah. Di game pertama dia bermain dengan kecepatan yang sangat tinggi, jadi Momota merasa sangat sulit untuk mengikuti kecepatan itu," kata dia.

Seperti diketahui, Momota juga tampil buruk sebelumnya. Pada ajang Olimpiade Tokyo Momota juga tragis.

Pada drawing cabang olahraga bulutangkis kala itu, tunggal putra nomor 1 dunia itu berada di grup A. Ia segrup dengan Timothy Lam (Amerika Serikat), Heo Kwanghee (Korea Selatan).

Namun sayang, secara mengejutkan Momota harus tersingkir lebih cepat dari Olimpiade. Dalam laga terakhir Grup A, Momota menyerah dari pebulutangkis Korea Selatan, Heo Kwang-hee dengan skor 15-21 dan 19-21 di Musashino Forest Sports Plaza, Rabu 28 Juli 2021.

Hasil minor tersebut membuatnya menelan satu kekalahan dari dua pertandingan dan hanya mengumpulkan satu poin. Ambisi Momota untuk mendulang medali Olimpiade pertamanya di kandang sendiri dipastikan kandas. Apalagi, kekalahannya itu merupakan yang paling mengejutkan di babak penyisihan grup.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya