- VIVA / Miranti Hirschmann
VIVA – Setelah dua tahun absen, Tommy Sugiarto kembali ke ajang internasional. Di tur Eropa kali ini, Tommy hanya mengikuti dua kejuaraan. Setelah Denmark Open, Tommy dijadwalkan berada di Berlin untuk mempersiapkan diri pada kejuaraan Saarbrucken Hylo Open di Jerman (1-7 November 2021).
Di Denmark Open, langkah Tommy terhenti di babak semifinal usai disingkirkan peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota dua set langsung, 21-7 dan 21-12. Putra Legenda bulutangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu kini berada di rangking 23 dunia.
Kontributor tvOne Miranti Hirschmann berkesempatan menemui dan mewawancarai Tommy di sebuah taman di kota Odense, Denmark, usai perhelatan Denmark Open 2021, awal pekan ini. Berikut wawancara lengkapnya:
Bagaimana pertandingan di babak semifinal melawan atlet Jepang Kento Momota?
Di pertandingan itu saya memang tahu Momota yang diunggulkan pada posisi tunggal putra dunia. Saya sudah mencoba yang terbaik tetapi saya belum bisa memberikan yang terbaik hingga masuk final di Denmark Open ini.
Tommy Sugiarto
- Badminton Indonesia / PBSI
Saya rasa perlu training lagi untuk menampilkan performance terbaik saya lagi. Saya sudah lama tidak merasakan atmosfer pertandingan seperti ini, apalagi saya tampil di event besar di tour 1.000. Awal saya berangkat, espektasi saya tidak sejauh ini.
Saya bersyukur masih bisa tampil di masa pandemi ini, sehat, bisa sampai di sini dan bisa bermain lagi seperti sebelumnya di masa sebelum pandemi.
Selama 2 tahun ini bagaimana latihannya?
Karena saya tidak di PBSI, sangat sulit mendapatkan tempat latihan. Apalagi di Jakarta banyak penutupan gedung olahraga. Pertandingan dan fasilitas sulit didapatkan dibandingkan sebelum masa pandemi. Tetapi itu tidak mengecilkan semangat saya untuk tetap bisa tampil lagi.
Selama latihan, siapa yang menjadi pelatih?
Sebelum turnamen Denmark Open, saya latihan di klub saya sendiri, ISTC di daerah Sukabumi Jawa Barat. Saya berlatih dengan ayah saya dan asisten pelatih ayah saya, Toto Sunarto.
Pada sebuah laga di Denmark, tampak Hendra Setiawan seperti memberikan arahan. Dan di medsos, dikatakan Hendra menjadi pelatih Tommy. Apa yang sebetulnya terjadi?
Kami teman. Saat itu Hendra sendiri yang menawarkan "butuh bantuan?". Kami memang sering diskusi. Saat itu ia memberi saran dan pendapatnya. Itu biasa terjadi di antara kami para atlet.
Anda ke sini sebagai atlet Indonesia yang independen. Apa maksudnya?
Maksudnya independen, saya pemain asal Indonesia tapi bukan dari PBSI. Saya bisa mewakili Indonesia karena saya masih bisa masuk rangking dunia, dan bisa ikut dalam tour 100, 300, 500 dan 1000. Apabila rangking masih masuk, saya masih bisa tanding mewakili Indonesia di ajang Internasional.
Setelah Denmark open, di mana lagi Tommy akan bertanding?
Sebetulnya ada pertandingan French Open dan Jerman Open. Saya akan tampil di Jerman Open. Saya tak dapat ke French Open karena ada masa karantina yang disyaratkan oleh penyelenggara French Open selama dua minggu.
Saya akan menunggu dan berlatih di Berlin Jerman selama satu minggu untuk Hylo German Open di Saarbrucken. Di Saarbrucken saya akan bergabung kembali dengan tim Indonesia.
