4 Pebulutangkis Jadi Korban di Bali, BWF Sasaran Kritik

Kento Momota di BWF World Tour Finals 2021
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Dua hari BWF World Tour Finals 2021 digelar, tercatat sudah ada empat wakil pebulutangkis dunia yang mundur karena cedera.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan

Hari pertama Rabu 1 Desember, tunggal putra Jepang Kento Momota dan Rasmus Gemke mundur. Kemudian hari kedua, Kamis 2 Desember giliran Yeo Jia Min (Singapura) dan Raksasa Sungai Gangga Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Sesuai jadwal, Satwiksairaj/Chirag berhadapan dengan wakil tuan rumah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun, wakil India itu tidak bisa melanjutkan pertandingan.

BNI Dukung Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia

VIVA Bulutangkis: Ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Photo :
  • Instagram: Satwiksairaj Rankireddy

Mengutip dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Shetty mengalami cedera. Mereka mengundurkan diri atas saran dokter karena Shetty cedera di lutut kanannya.

Pebulutangkis Jepang Kento Momota Putuskan Pensiun

Pebulutangkis berusia 24 tahun itu telah menjaga kondisi lutut sejak Olimpiade Tokyo 2020. Terlepas dari itu, petinggi BWF pun jadi sasaran kritik akibat padatnya jadwal turnamen.

Jadwal turnamen BWF tahun ini bisa dibilang terlalu padat. Usai Olimpiade Tokyo 2020, para pebulutangkis harus berjuang di Piala Sudirman 2021 dan Piala Thomas-Uber 2020 (September-Oktober).

Setelah itu, berlanjut ke tur Eropa di November. Sebut saja Denmark Open, French Open juga Hylo Open 2021. Kini dilangsungkan Indonesia Badminton Festival di Bali.

Usai BWF World Tour Finals ini, para pebulutangkis sudah di sambut dengan kejuaraan dunia di Huelva Spanyol 12-19 Desember.

Hal ini membuat mantan pebulutangkis Denmark, Mathias Boe. Ia geram dan menyampaikan kritik di akun Instagramnya.

"Karena atlet yang mengkritik BWF akan diberikan sanksi, saya akan berbicara untuk mewakili mereka. Jadwal turnamen pasca pandemi ini betul-betul sangat gila, dan inilah hasilnya. Satu persatu kena cedera," ujar Boe.

Ia juga menyampaikan kritik itu untuk dua legenda bulutangkis Denmark yang kini jadi petinggi BWF. Mereka adalah Thomas Lund dan Poul-Erik Hoyer Larsen.

Ia menyayangkan, seharusnya sebagai mantan atlet Lund dan Hoyer tahu akan berdampak buruk untuk atlet dengan jadwal yang padat seperti ini.

"Sudah sekali memahami pola pikir Lund dan Hoyer, padahal dulunya merupakan pemain top dunia. Mereka berdua tentu sudah mengalami cedera akibat jadwal yang padat," kata Boe.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya